kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Airlangga Hartarto sebut vaksin Covid-19 kemungkinan baru bisa ditemukan tahun 2022


Selasa, 04 Agustus 2020 / 15:45 WIB
Airlangga Hartarto sebut vaksin Covid-19 kemungkinan baru bisa ditemukan tahun 2022
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A woman holds a small bottle labeled with a 'Vaccine COVID-19' sticker and a medical syringe in this illustration taken April 10, 2020. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah menyebut vaksin corona virus disease 2019 (Covid-19) bisa kemungkinan baru bisa ditemukan pada tahun 2022-2023 mendatang. 

“Kami harap di tahun 2022 dan 2023 vaksin telah ditemukan, sehingga mereka akan berada pada posisi normal,” kata Menteri Koordinasi (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto dalam Rapat Kerja Nasional Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Selasa (4/8).

Baca Juga: Begini update uji klinis tahap III vaksin Covid-19 di Indonesia

Sejalan dengan penemuan vaksin Covid-19, pemerintah akan mendorong kebijakan kesehatan yang menjadi prioritas tinggi di tahun 2020 dan 2021. 

Dalam paparan yang disampaikan secara daring, Airlangga menjelaskan tentang siklus terbalik antara pandemi dan mata pencaharian. Jika penyebaran masih tinggi maka ekonomi akan semakin dalam.

“Jika pada saat masalah kesehatan ini tertangani maka ekonomi akan kembali. Maka masyarakat diharapkan mampu melakukan penyesuaian perilaku terhadap Covid-19,” ujar Airlangga.

Sebelumnya, pada awal bulan lalu, Airlangga menyebutkan kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia sangat besar yakni mencapai 347 juta ampul. Jumlah tersebut atas dasar perhitungan pemerintah, yakni dari total 170 juta jiwa maka sedikitnya mendapatkan dua ampul.

Baca Juga: WHO: Negara dengan kasus corona tinggi perlu bersiap untuk pertempuran besar

Airlangga menyebutkan alasan pemerintah menggandeng Korea Selatan karena total penduduknya lebih sedikit ketimbang Indonesia. Makanya, pemerintah tidak mengharapkan bantuan dari China maupun India yang notabene populasi penduduknya lebih banyak.  




TERBARU

[X]
×