CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.886   -71,00   -0,45%
  • IDX 7.267   -41,45   -0,57%
  • KOMPAS100 1.111   -6,35   -0,57%
  • LQ45 882   -4,00   -0,45%
  • ISSI 220   -1,22   -0,55%
  • IDX30 452   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 544   -2,64   -0,48%
  • IDX80 127   -0,80   -0,63%
  • IDXV30 136   -1,09   -0,79%
  • IDXQ30 150   -0,84   -0,56%

Airlangga Hartarto sebut serapan dana PEN sudah capai 25%


Senin, 24 Agustus 2020 / 13:04 WIB
Airlangga Hartarto sebut serapan dana PEN sudah capai 25%
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut serapan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah mencapai 25%.

Dari total anggaran Rp 695 triliun, serapan dana PEN telah mencapai Rp 173,98 triliun. Angka tersebut menunjukkan kenaikan dibandingkan sebelumnya.

"Dibanding semester I kemarin Rp 124,6 triliun, itu per Agustus sudah naik menjadi Rp 173,98 triliun atau naik 18%," ujar Airlangga usai rapat terbatas, Senin (24/8).

Baca Juga: Ini penyebab penyerapan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baru 25,1%

Airlangga menjelaskan, terdapat upaya percepatan dalam penyerapan anggaran PEN. Hal itu agar Indonesia bisa segera masuk dalam jalur pertumbuhan ekonomi positif.

"Beberapa program yang akan terus didorong terutama terkait bantuan langsung cash, (serta) yang dalam waktu dekat ini adalah banpres produktif atau subsidi gaji di bawah Rp 5 juta," terang Airlangga.

Serapan anggaran kementerian dan lembaga juga terus didorong sebagai pengungkit ekonomi. Airlangga bilang untuk anggaran yang tidak terserap akan dialihkan pada program yang mendukung produktifitas.

Baca Juga: Jokowi perintahkan menteri selesaikan masalah data penerima bantuan sosial

Selain itu, Airlangga menyampaikan bahwa tren ekonomi telah memperlihatkan peningkatan. Sebanyak 36% perusahaan di bursa membukukan keuntungan lebih baik dari tahun 2019.

Harga komoditas juga menunjukkan tren positif. Harga minyak, nikel, logam mulia, dan kelapa sawit telah menunjukkan perbaikan.

"Kita harap ekspor kelapa sawit sampai akhir tahun angkanya tidak berbeda dengan tahun lalu," jelas Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×