kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Airlangga Apresiasi Dukungan New Zealand untuk Kepemimpinan ASEAN di Indonesia 2023


Jumat, 18 November 2022 / 15:18 WIB
Airlangga Apresiasi Dukungan New Zealand untuk Kepemimpinan ASEAN di Indonesia 2023
ILUSTRASI. Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo ketika bertemu dengan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern di sela-selarangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (KTT APEC), Jumat(18/11).


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator atau Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan apresiasi atas dukungan dari New Zealand untuk kepimpinan ASEAN di Indonesia pada tahun 2023 mendatang. Airlangga mengucapkan terima kasih atas sikap dan dukungan dari New Zealand tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Menko Airlangga saat mendampingi Presiden dalam Pertemuan bilateral dengan New Zealand bersama Menseskab dan Wamendag yang digelar di Bangkok, Thaliand, Jumat, (18/11/2022).

"Pembahasan dukungan New Zealand kepemimpinan ASEAN di Indonesia 2023," Imbuh Menko Airlangga dalam keterangannya.

Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga juga berterima kasih atas apresiasi hasil dari penyelenggaraan KTT G20  di Bali baru-baru ini. Hal ini termasuk soal dukungan pengembangan energi terbarukan geothermal yang potensial di Indonesia juga pengembangan green hydrogen.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Ajak Selandia Baru Dukung Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023

Atas dasar itu, Menko Airlangga mengajak, agar para Menteri Negara APEC untuk dapat meningkatkan kualitas investasi ekonomi hijau dan mempromosikan peningkatan kapasitas dan transfer teknologi.

Menko Airlangga mengatakan, APEC perlu membentuk mekanisme pembiayaan untuk mendukung implementasi transisi hijau di ekonomi anggota.

Indonesia sendiri, menurut dia, membutuhkan sekitar 322.8 miliar dolar AS untuk mencapai target National Determined Contribution (NDC) 2030, sehingga diperlukan mekanisme pembiayaan yang inovatif, termasuk dari sektor privat, komunitas internasional, atau bauran pembiayaan lainnya.

Terkait mempromosikan peningkatan kapasitas dan transfer teknologi, ia menyampaikan bahwa ekonomi berkembang menghadapi keterbatasan kapasitas institusional dan kurangnya akses terhadap teknologi hijau.

Ia menekankan pentingnya APEC sebagai incubator of ideas untuk menggalang kerja sama konkret dalam mendukung pertukaran pengetahuan dan informasi, serta kolaborasi riset untuk mendukung transisi hijau yang merata di antara ekonomi APEC.

Selain itu, dia juga menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif Bio-Circular Growth (BCG) Economy Model dan mengajak ekonomi APEC untuk berkolaborasi.

Baca Juga: Menko Airlangga Dorong Amazon Web Services Bangun Pusat Pendidikan

“Model ekonomi BCG sangat relevan dengan adanya berbagai tantangan di depan. Model ekonomi ini tidak hanya dapat mendukung kebutuhan ekonomi saat ini, tetapi juga mendukung keberlangsungan generasi masa depan kita,” ujar Menko Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×