Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) Jin Liquin memuji situasi makroekonomi yang terbilang stabil di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Jin menilai, kebijakan moneter maupun fiskal yang dijalankan pemerintah saat ini cukup resilien terhadap berbagai potensi gejolak perekonomian global yang rentan.
“Sejumlah negara Asia Timur dan Tenggara kelihatannya sudah belajar dari pengalaman krisis finansial 1998 lalu sehingga sekarang stabilitas makroekonomi mengalami perbaikan,” tutur Jin dalam Pertemuan Financial Times-Asian Infrastructure Investment Bank (FT-AIIB) 2019, Selasa (26/11).
Meski begitu, negara berkembang termasuk Indonesia masih menghadapi tantangan sulit yaitu menyeimbangkan kestabilan makroekonomi sekaligus mendorong momentum pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang pesat.
Baca Juga: Sri Mulyani jelaskan alasan pemerintah gencar permudah investasi
Jin menilai bukan hal mudah untuk menjaga keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam konteks Indonesia, Jin memahami bahwa selain konsumsi, kebutuhan sumber pertumbuhan Indonesia berasal dari investasi.
Jin berpendapat, kunci utama menarik investor swasta ke Indonesia ialah dengan menyediakan kepastian, baik kepastian kebijakan maupun kepastian peraturan.
“Hal yang dibenci investor sektor swasta adalah ketidakpastian. Sebaliknya, untuk memobilisasi investasi swasta, pemerintah harus membuat kebijakan dan peraturan yang terprediksi,” ujar Jin di hadapan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang juga hadir dalam pertemuan tersebut.