kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   0,00   0,00%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ahok minta maaf tak pamit ke Prabowo


Kamis, 11 September 2014 / 11:33 WIB
Ahok minta maaf tak pamit ke Prabowo
ILUSTRASI. Minum air hangat bisa melancarkan pencernaan.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memohon maaf karena tidak berkomunikasi dengan Partai Gerindra dan Ketua Dewan Pembina, Prabowo Subianto, saat menyatakan mengundurkan diri.

"Kalau saya salah (karena tidak pamit terlebih dahulu). Saya sampaikan, saya mohon maaf," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota Jakarta, Kamis (11/9).

Basuki mengaku hanya berkomunikasi dengan adik Prabowo, yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo. Hingga Rabu (10/9) malam, Basuki masih terus berkomunikasi dengan Hashim.

Basuki mengaku lebih sering berkomunikasi dengan Hashim daripada dengan Prabowo. Putra Hashim, Aryo Djojohadikusumo, juga telah menyambangi Basuki di Balaikota, Rabu kemarin.

Basuki menyampaikan seluruh niat pengunduran dirinya kepada Aryo. Menurut dia, hanya berkomunikasi dengan Hashim dan Aryo, sudah cukup mewakili. Sehingga, ia merasa tidak perlu lagi ke DPP dan berbincang dengan kader Gerindra lainnya.

"Saya jarang memang komunikasi dengan beliau (Prabowo), paling makan ke restoran. Saya paling sering komunikasi dengan pak Hashim, dan semalam saya jenguk dia yang lagi sakit. Beliau setuju atas pengunduran diri saya, tapi menyayangkan kenapa tidak dirapatkan dahulu dengan DPP," kata Basuki menceritakan.

Meski berdiskusi internal dengan kader Partai Gerindra, Basuki meyakini tidak akan menemukan titik terang. Karena, ia bersama kader Gerindra lain telah memiliki perbedaan prinsip yang cukup jauh. Hal itu pula yang diutarakan pada Hashim.

"Mereka (Gerindra) adalah orang-orang yang yakin kalau Koalisi Merah Putih digabungkan, bisa bagi-bagi kuota kepala daerah," tegas dia. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×