kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,20   -15,29   -1.66%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ahok kalahkan Jokowi di hadapan media 2016


Jumat, 30 Desember 2016 / 15:22 WIB
Ahok kalahkan Jokowi di hadapan media 2016


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

BANDUNG. Presiden Joko Widodo menjadi top person atau figur yang paling banyak diberitakan dan disebut dalam pemberitaan media sepanjang 2016.

Sedangkan, Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi top influencer atau narasumber yang paling banyak memberikan pernyataan di pemberitaan media online selama 2016.

Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang mengatakan, dari 6.874.628 pemberitaan di 1.443 media online selama 1 Januari hingga 5 Desember 2016, figur Jokowi diberitakan media sebanyak 370.779. "Top person tidak harus memberikan pernyataan di media," ujar Rustika Herlambang dalam rilisnya, Jumat (30/12/2016).

Selain Jokowi, ungkap Rustika, figur lain yang menjadi top person 2016 adalah Basuki Tjahaja Purnama (257.113 berita), Wapres Jusuf Kalla (78.492 berita), Kapolri Jenderal Tito Karnavian (56.486 berita), Djarot Syaiful Hidayat (44.453 berita).

Sementara itu, kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin oleh Jesssica Kumala Wongso menjadi isu kriminalitas terbesar yang diberitakan media sepanjang 2016. Sementara itu, Ahok menjadi top influencer 2016 karena menjadi narasumber yang memberikan pernyataan di pemberitaan media online.

Menurut Rustika, dari 6.874.628 pemberitaan pada 1.443 media online, pernyataan Basuki Tjahaja Purnama paling banyak dikutip di seluruh media berbahasa Indonesia, yakni mencapai 329.796 pernyataan.

Kemudian, berikutnya adalah Jokowi 280.742 pernyataan, Tito Karnavian 99.362 pernyataan, Jusuf Kalla 91.069 pernyataan, dan Arief Yahya 88.878 pernyataan yang dikutip oleh media.

"Influencer dapat dikatakan pihak yang berpengaruh karena penyataannya disebarluaskan oleh media, dan berpotensi membentuk opini publik," ujar Rustika.

Ia menuturkan, media meminta pernyataan kepada influencer untuk pernyataan sikap, keterangan atau klasifikasi, keterangan ilmiah atau akademis, informasi yang bersifat kebijakan, status hukum, dan lainnya.

Rustika memaparkan, isu Pilkada DKI, kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, dinamika politik Setya Novanto, Pilpres Amerika, serta bola adalah perbincangan paling hangat di media Indonesia sepanjang 2016.

Sedangkan isu tentang kriminalitas yang terjadi di Indonesia menjadi perhatian sebesar 6% dari seluruh isu nasional yang ada. Isu tersebut diisi kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Gatot Bradjamukti, Kanjeng Taat Pribadi, Krishna Murti, serta isu korupsi.

DalamĀ  setahun terakhir, kata Rustika, isu tentang politik lebih menarik dibandingkan dengan isu lainnya.

Hal itu terbukti dari jumlah pemberitaan politik di Indonesia yang dihimpun dari 200 nama tersebut mencapai jumlah 49%, disusul olahraga 23%, dan bidang keamanan sebanyak 8%.

Indonesia Indicator juga mengumpulkan pemberitaan dari media berbahasa Inggris dari 139 negara. Menurut Rustika, jumlah pemberitaan mencapai 6.676. 349 berita.

Dari jumlah pemberitaan ini, Indonesia Indicator menemukan 10 figur yang paling banyak diberitakan di media asing berbahasa Inggris dari 139 negara. Presiden Jokowi berada di posisi ke-41.

(Reni Susanti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×