kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Ahli: Pandemi corona akan mengubah struktur tata ruang kota


Senin, 13 April 2020 / 23:08 WIB
Ahli: Pandemi corona akan mengubah struktur tata ruang kota
ILUSTRASI. Pandemi corona diyakini bakal mengubah struktur kehidupan masyarakat, termasuk dalam hal perencanaan tata ruang kota.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona diyakini bakal mengubah struktur kehidupan masyarakat, termasuk dalam hal perencanaan tata ruang kota. Terlebih, segera setelah pandemi ini berakhir, pihak terkait perlu menyiapkan perencanaan kota yang lebih sehat guna mengantisipasi pandemi serupa terulang.

Hendricus Andy Simarmata, Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) mengatakan ada sejumlah poin yang peru diperbaiki dalam perencanaan tata ruang kota. Dalam merencanakan kota sehat, bukan hanya soal merancang lingkungan kota yang sehat dan menyehatkan warga kotanya, tetapi juga mempersiapkan kotanya untuk kuat mengarungi badai pandemi dengan dampak seminim mungkin. "Dengan dampak minim dan pemulihan kota secepat mungkin," ujar Hendricus dalam siaran pers, Senin (13/4).

Baca Juga: Gubernur Jakarta Anies Baswedan siap tambah check point untuk penegakan aturan PSBB

Keterbatasan bangunan dan ruang multifungsi yang dapat dijadikan sebagai tempat karantina atau isolasi di tengah kawasan permukiman yang padat merupakan juga merupakan salah satu contoh bagaimana ke depan ruang kota bisa lebih dipersiapkan untuk kondisi krisis.

Kemudian, kapasitas dari pelaku kesehatan, institusi, dan masyarakat diperlukan untuk tanggap sekaligus efisien dalam menjaga layanan rutin kesehatan yang prima saat krisis. Hal ini bisa dilakukan dengan belajar dari pengalaman krisis untuk menyesuaikan kapasitas dan ketangguhan pelayanan kesehatan.

Sedangkan bagi para perencana diminta tetap kritis dalam mengobservasi fenomena dan dampak yang ada terutama untuk beberapa hal seperti dampak terhadap ruang dan sifat keruangan kota dan wilayah.

Baca Juga: Kementerian PUPR realokasi anggaran Rp 36,19 triliun untuk tangani virus corona

"Tantangan masa depan untuk perubahan ruang privat, hunian menjadi area produktif, rekreasi, ruang belajar, tempat ibadah dan lainnya perlu diperhatikan," terang Hendricus.

Poin-poin tersebut merupakan hasil pembahasan antara IAP bersama Ir. Reza Sasanto, konsultan perencana yang berdomisili di Jenewa, Swiss. Diskusi juga dilakukan dengan 98 peserta dari berbagai kalangan pekan lalu.

Hasil diskusi juga merekomendasikan agar para perencana kota, anggota IAP di berbagai daerah, untuk lebih proaktif membantu tugas pemerintah, dalam hal ini Satgas Covid-19 daerah, terutama dalam memberikan masukan terhadap pembatasan sosial skala besar maupun apabila diperlukan pemberlakuan karantina wilayah di kemudian hari.

Baca Juga: WHO sebut RI berpotensi jadi episentrum baru Covid-19, jubir pemerintah angkat bicara

Anggota juga diimbau untuk membantu menyiapkan rencana pemulihan (recovery plan) sejak dini untuk mengantisipasi dan merekomendasikan prioritas penanganan pasca dampak – ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan umum baik fisik dan non fisik.

Oleh karena itu, IAP akan bersurat kepada WHO Indonesia, Kementerian Kesehatan, dan Satgas Nasional Covid-19 untuk menyatakan kesiapan membantu memberikan masukan teknis tentang perencanaan kota yang dibutuhkan dalam memastikan penanganan pandemik ini berjalan efisien dan efektif, termasuk penyusunan rencana pemulihannya.

IAP adalah organisasi profesi perencanaan wilayah dan kota tertua dan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, didirikan pada tahun 1971, beranggotakan lebih dari 3.500 perencana wilayah dan kota, dengan ±1.200 di antaranya adalah perencana bersertifikat LPJKN. Anggota IAP tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, dan telah terbentuk 31 kepengurusan provinsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×