kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ahli epidemi: Virus corona mungkin menyebar di Indonesia tapi tidak terdeteksi


Senin, 10 Februari 2020 / 07:53 WIB
Ahli epidemi: Virus corona mungkin menyebar di Indonesia tapi tidak terdeteksi
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona. REUTERS/Soe Zeya Tun


Sumber: ibtimes.com,Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Ada berita baik tentang Indonesia terkait penyebaran virus corona. Yakni, belum ada satu pun kasus yang terdeteksi di negara kita. Pemerintah Indonesia sudah menegaskan hal ini. 

Namun, bukan berarti Indonesia bisa bernapas lega. Pasalnya, ada berita buruk bahwa orang yang terinfeksi namun tidak terdeteksi kemungkinan secara tidak sadar menyebarkan virus yang sekarang telah membunuh lebih dari 800 jiwa dan menginfeksi lebih dari 31.000 orang.

Melansir ibtimes.com, ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, telah memposting hasil riset terbarunya di medRxiv. Ini merupakan sebuah situs medis online yang berfokus pada laporan awal yang belum ditinjau oleh rekan sejawat yang lain.

Baca Juga: Tak hanya China, para pelancong juga menghindari dua negara ini akibat virus corona

Penelitian Lipsitch didasarkan pada perkiraan jumlah penumpang yang terbang dari Wuhan, China, tempat virus korona berasal, ke kota-kota global lainnya. Jika sejumlah kasus terdeteksi di kota-kota lain, harapannya adalah bahwa jumlah kasus yang sama atau lebih besar akan terjadi di kota-kota yang terletak lebih dekat ke Wuhan.

"Indonesia, telah melaporkan nol kasus, padahal Anda memprediksi seharusnya sudah ada beberapa kasus," kata Lipsitch. Dia juga mengomentari 25 kasus di Thailand yang dilaporkan. Namun, "Anda akan mengharapkan lebih." 

Adapun Kamboja yang telah melaporkan satu kasus juga diragukan pernyataannya. "Sangat tidak mungkin. Tetapi tidak sepenuhnya melampaui apa yang Anda harapkan," ujar Lipsitch, seperti yang dikutip dari ibtimes.com.

Baca Juga: Kasus virus corona masih negatif di Indonesia, namun WHO peringatkan hal ini!

Hal yang dia takutkan adalah bahwa sistem kesehatan di negara-negara yang memiliki hubungan dekat dengan China dan Wuhan tidak mendeteksi kasus ketika ada orang yang terinfeksi masuk ke negaranya. Masalahnya semakin membesar karena virus ini sangat menular selama masa inkubasinya, diperkirakan sekitar 10 hari. Karena itu, orang yang diduga terinfeksi virus corona dikarantina selama 14 hari seperti kasus di atas kapal pesiar yang merapat di Jepang atau pangkalan militer di California.

Lipsitch menambahkan, "Kasus-kasus yang tidak terdeteksi di negara mana pun berpotensi menyebarkan epidemi di negara-negara itu." Dan seperti halnya China yang tidak dapat menahan virus, Indonesia dan Thailand juga tidak akan dapat mencegah penyebarannya ke luar perbatasan mereka.

Baca Juga: Korban tewas virus corona menembus angka 800, di manakah Xi Jinping?

Masih mengutip dari ibtimes.com, setiap studi yang belum melalui proses tinjauan ilmiah normal oleh para ahli dari luar akan dipandang dengan skeptis. Akan tetapi, para peneliti yang dihubungi oleh Voice of America (VOA) menemukan bahwa hasil penelitian Lipsitch masuk akal. 




TERBARU

[X]
×