kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Agar untung, Pertamina usul harga BBM turun Rp 400


Rabu, 30 Maret 2016 / 11:37 WIB
Agar untung, Pertamina usul harga BBM turun Rp 400


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Pemerintah segera mengumumkan harga baru bahan bakar minyak (BBM) public service obligation (PSO) untuk premium dan solar. Namun, PT Pertamina mengusulkan agar penurunan harga tersebut di kisaran Rp 200-Rp 400 per liter saja.

Dengan penurunan yang minim itu, Pertamina bisa mengantongi keuntungan. Menurut Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang, keuntungan akan digunakan untuk menutupi beban penjualan BBM PSO jika harga minyak kelak mengalami kenaikan.

Sehingga masyarakat tidak lagi dibebani lagi dengan kenaikan harga BBM. "Kami jamin pemerintah tidak usah menaikkan harga BBM ketika Juli-Agustus nanti, karena (profit) ini sudah bisa menutup," ujarnya, Selasa (29/3).

Penurunan ini di bawah harga keekonomian premium. Jika mengacu kepada harga pasar saat ini, penurunan premium sekitar Rp 1.000 seliter.  

Meskipun mengerem penurunan premium dan solar, Pertamina menurunkan harga Pertamax, Pertalite dan BBM non PSO lainnya sebesar Rp 200 per liter per Rabu (30/3).

Ekonom Bank Permata Josua Pardede berpendapat, memang sebaiknya harga BBM bersubsidi tidak turun sesuai dengan nilai keekonomiannya. Sebab, saat ini tren  harga minyak dunia mulai menanjak naik. "Jadi cara ini untuk mengurangi beban Pertamina," katanya.

Josua menghitung harga keekonomian BBM saat ini ada di level Rp 5.000-Rp 5.500 per liter. Saat ini premium masih dijual Rp 7.050 seliter.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×