kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agar sekolah tatap muka lebih aman, vaksinasi usia 12-17 tahun butuh percepatan


Senin, 30 Agustus 2021 / 09:25 WIB
Agar sekolah tatap muka lebih aman, vaksinasi usia 12-17 tahun butuh percepatan


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus menggenjot program vaksinasi Covid-19, tak terkecuali bagi kelompok usia 12 tahun - 17 tahun. Percepatan vaksinasi untuk usia pelajar ini dibutuhkan agar pembelajaran tatap muka bisa lebih aman.

Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany menyampaikan, pada hakikatnya vaksinasi memang harus dilakukan pada semua kalangan. Mulai dari kelompok usia anak-anak hingga lansia.

Seiring dengan rencana sekolah tatap muka yang kembali dibuka, Hasbullah mengingatkan pentingnya program vaksinasi bagi anak usia sekolah. 

"Itu perlu dioptimalkan. Sekolah dibuka pada tingkat dimana anak-anaknya sudah divaksin, supaya mencegah atau meminimalkan potensi terjadi penularan di sana," kata Hasbullah kepada Kontan.co.id, Minggu (29/8).

Meski saat ini, vaksinasi yang telah berjalan baru pada anak usia 12 tahun-17 tahun, atau direntang usia pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke atas. Artinya, pembelajaran tatap muka untuk anak usia Sekolah Dasar (SD) masih rawan, dan harus diperhatikan dengan sangat cermat.

"Pada anak-anak SD memang berisiko, karena mereka juga sulit untuk disiplin 3M, karena sifatnya yang dinamis, masih sulit untuk mendisiplinkan diri. Karena itu harus diperhatikan betul," lanjut Hasbullah.

Baca Juga: Rekomendasi ikatan dokter anak, soal kebijakan sekolah tatap muka di Jakarta besok

Pengamat pendidikan Doni Koesoema menambahkan, vaksinasi bagi tenaga pendidikan dan usia pelajar memang menjadi syarat penting untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). Selain soal vaksinasi, persiapan teknis dan non-teknis untuk pembelajaran tatap muka harus terlebih dulu dipastikan.

Termasuk mengenai kondisi herd immunity dan zonasi penyebaran Covid-19 di daerah tempat sekolah itu berada.

"Hal lain yang harus diperhatikan sebelum membuka sekolah, apakah sebuah daerah sudah mencapai minimal 70%-80% kekebalan kelompok. Juga kesiapan sekolah dan orang tua sesuai Juknis dari Kemendikbud-Ristek," kata Doni.

Dihubungi terpisah, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengingatkan, program vaksinasi tidak dikhususkan pada kategori pelajar. Namun berdasarkan kelompok usia, yakni 12 tahun - 17 tahun, yang sudah dimulai sejak 1 Juli 2021.

Program vaksinasi tersebut diharapkan bisa menurunkan laju penularan dengan cakupan yang tinggi dari sasaran vaksinasi di kelompok usia tersebut.

"Sejak 1 Juli sudah dilaksanakan di seluruh provinsi. Sudah berjalan untuk usia 12-17 tahun. Jadi tidak ada kategori vaksinasi pelajar, tapi pada remaja berdasarkan usia," jelas Siti.

Sebagai informasi, merujuk pada vaksin.kemkes.go.id, vaksinasi bagi kelompok usia 12 tahun - 17 tahun untuk vaksin dosis pertama baru menjangkau 2,61 juta atau 9,81%. Sedangkan untuk vaksinasi dosis kedua masih 1,64 juta atau 6,15%.

Selanjutnya: Jakarta berencana mulai membuka sekolah tatap muka, begini kata epidemiologi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×