kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Adriansyah tak otomatis dipecat dari DPR


Jumat, 10 April 2015 / 15:21 WIB
Adriansyah tak otomatis dipecat dari DPR
ILUSTRASI. Rekomendasi Saham Perbankan Pasca BI Kerek Suku Bunga Acuan


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PDI-Perjuangan Adriansyah, yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, masih tetap menjabat sebagai Anggota DPR. Adriansyah baru akan diberhentikan sementara setelah menjadi terdakwa, dan diberhentikan secara tetap setelah vonisnya dijatuhkan.

"Kalau sudah terdakwa, sesuai UU MD3 akan diistirahatkan sementara, tentu untuk memberikan kesempatan kepada proses hukum. Kalau nanti sudah divonis, di atas lima tahun, akan meningkat ke pemberhentian tetap," kata Surahman saat dihubungi, Jumat (10/4).

Surahman mengatakan, MKD menyerahkan sepenuhnya kasus yang menjerat Ardiansyah kepada KPK. Sebab, hal yang diduga dilakukan Adriansyah ini murni kasus hukum, bukan berhubungan dengan etika.

"Operasi tangkap tangan itu pidana khusus masuknya, ya sudah itu ranah hukum. MKD tidak ikut campur," kata Surahman.

Secara terpisah, politisi Senior PDI-P Pramono Anung menuturkan, sanksi yang layak diberikan kepada Adriansyah adalah dipecat sebagai kader PDI-P. Ia memastikan, mahkamah partai akan segera bersidang setelah struktur kepengurusan DPP PDI-P periode 2015-2020 resmi terbentuk.

Izin tambang di Kalimantan

Penangkapan terhadap Adriansyah dan dua orang lainnya diduga terkait pengurusan izin tambang di Kalimantan. Sebelum menjadi anggota DPR, Adriansyah pernah menjabat Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

"Ini diduga berkaitan dengan pemberian izin di sebuah lokasi di Kalimantan," ujar pimpinan sementara KPK Johan Budi, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (10/4).

Johan mengatakan, KPK menduga ada potensi korupsi dalam pemberian surat izin usaha pertambangan. Namun, Johan mengaku belum mengetahui detail arah pidana dalam sangkaan tersebut. "Belum bisa disebut detail. Ini kaitannya kepengurusan izin SIUP," kata Johan.

Dalam operasi tangkap tangan tersebut, KPK menangkap tiga orang dari Bali dan Jakarta. Johan mengatakan, dua orang ditangkap tangan di sebuah hotel di Bali dan satu orang di hotel kawasan Senayan, Jakarta.

Di Bali, KPK menangkap Adriansyah dan seseorang berinisial AK di hotel di kawasan Sanur, Bali. Dari hotel tersebut, KPK menyita sejumlah uang dalam pecahan dollar Singapura dan rupiah.

Sementara itu, di lobi sebuah hotel di kawasan Senayan, Jakarta, petugas menangkap pengusaha berinisial AH. Saat ini, kata Johan, KPK masih melakukan pemeriksaan yang intensif terhadap tiga orang tersebut. Status ketiganya masih sebagai terperiksa. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×