kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

ADB perkirakan inflasi 2011 sebesar 4,4%


Kamis, 24 November 2011 / 17:10 WIB
ADB perkirakan inflasi 2011 sebesar 4,4%
ILUSTRASI. Warga mencuci tangan di sebuah fasilitas cuci tangan di kawasan Cikini, Jakarta. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can

JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) memperkirakan laju inflasi Indonesia pada akhir 2011 bisa mencapai sebesar 4,4%. Perkiraan ini lebih rendah dari target pemerintah yang sebesar 5,7%.

"Jika inflasi dua bulan terakhir sama seperti tahun 2010 lalu dimana inflasi November sebesar 0,6% dan Desember 0,9%, maka inflasi akhir tahun 2011 diperkirakan akan tetap di level 4,4%," kata Senior Country Economist ADB Indonesia Edimon Ginting, Kamis (24/11).

Dengan inflasi yang rendah itu, Edimon memastikan Bank Indonesia bisa memangkas tingkat suku bunga. Sehingga, lanjutnya, pemerintah memiliki ruang mengatasi penurunan ekonomi Eropa. "Kami berharap ini bisa," tegasnya.

Untuk tahun depan, Edimon mengatakan inflasi akan sangat tergantung dengan tingkat pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi besar maka akan ada tekanan inflasi dari domestik. Tapi, "Dengan penurunan potensi (inflasi) di sisi eksternal akan menurunkan potensi inflasi. Dari sisi suplai juga sudah semakin baik, sehingga inflasi tahun depan bisa lebih baik," katanya.

Catatan saja, dalam APBN 2012 pemerintah mematok target inflasi sebesar 5,3%. Target inflasi ini terancam dengan rencana pemerintah membatasi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Jawa dan Bali dan kenaikan tarif dasar listrik.

Edimon sendiri tak khawatir dampak rencana pemerintah itu terhadap inflasi. Dia menilai, dampak pembatasan BBM subsidi dan kenaikan tarif dasar listrik sudah diperhitungkan. "Dampaknya hanya beberapa bulan setelah itu normal. Barangkali dibawah 0,5%," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×