kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Adaptasi sektor pariwisata bertahap, Jokowi minta fokus ke wisatawan domestik


Kamis, 28 Mei 2020 / 12:02 WIB
Adaptasi sektor pariwisata bertahap, Jokowi minta fokus ke wisatawan domestik
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menghadapi kenormalan baru, Presiden Joko Widodo meminta pembukaan kembali daerah wisata fokus pada wisatawan domestik.

Pada rapat terbatas, pemerintah membahas mengenai tatanan normal baru di sektor pariwisata. Oleh karena itu perlu adanya strategi terbaru dalam promosi pariwisata di tengah kenormalan baru akibat pandemi virus corona (Covid-19).

"Saya kira kita perlu fokus terlebih dahulu untuk mendorong pariwisata domestik, wisatawan domestik," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video konferensi di Istana Merdeka, Kamis (28/5).

Pembukaan pariwisata akan dilakukan secara bertahap. Hal itu dengan memerhatikan tingkat penularan berdasarkan reproduction number (R0) dan R0 pada waktu tertentu (RT).

Baca Juga: Ini 4 arahan presiden Jokowi soal insentif petani dan nelayan saat pandemi Covid-19

Bila angka R0 dan RT telah berada di bawah angka 1 dapat mempertimbangkan kembali untuk membuka wisata. Namun, pembukaan pariwisata harus memerhatikan protokol kesehatan yang ketat dan data lapangan yang akurat.

"Mengenai waktunya kapan, ini betul-betul tolong tidak usah tergesa-gesa, tapi tahapan-tahapan yang tadi saya sampaikan dilalui dan dikontrol dengan baik," terang Jokowi.

Jokowi menyadari risiko besar dalam pengelolaan pariwisata di tengah pandemi. Pengendalian penularan Covid-19 menjadi hal utama yang akan berdampak pada citra pariwisata.

"Begitu ada imported case, kemudian ada dampak kesehatan, maka citra pariwisata yang buruk akan bisa melekat dan akan menyulitkan kita untuk memperbaikinya lagi," jelas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×