kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Varian Omicron, Pemerintah Akan Lebih Hati-Hati Sepanjang 2022


Rabu, 05 Januari 2022 / 16:43 WIB
Ada Varian Omicron, Pemerintah Akan Lebih Hati-Hati Sepanjang 2022
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia kini sedang mewaspadai penyebaran varian baru Covid-19 Omicron yang semakin merebak di sejumlah negara di dunia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, hingga Selasa (4/1), sudah ada 15 kasus transmisi lokal varian Omicron di Indonesia.

Untuk itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan lebih berhati-hari sepanjang tahun 2022. Terlebih karena kemunculan varian Omicron dari Afrika Selatan yang kini sudah menyebar ke sejumlah negara.

Tercatat kasus Covid-19 di Amerika Serikat telah tembus 1 juta per hari meskipun rasio vaksinasi yang sudah tinggi. Sementara itu, penambahan kasus aktif di Indonesia masih di bawah 200 per hari.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Selama 58 Tahun Indonesia Pakai Aturan Kolonial Kelola Keuangan

“Untuk itu kita harus selalu waspada dan tetap disiplin dan juga bekerjasama,” tutur Sri Mulyani dalam Acara Penandatanganan Prasasti Penanda Aset SBSN, Rabu (5/1).

Sri Mulyani meyakini varian omicron bisa dikendalikan apabila semua pihak dapat bekerjasama untuk tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

Ia juga menceritakan bahwa hampir 16.000 pegawai Kementerian Keuangan terpapar Covid-19 selama 2021. Pegawai tersebut bekerja di kantor pusat maupun daerah. Tak hanya itu, 130 orang di antaranya meninggal dunia.

Setiap hari ia mendapatkan kabar jumlah anak buahnya yang terpapar virus Covid-19. Mulai dari per hari 100 orang, naik menjadi 200 orang. Angka itupun tiba-tiba naik menjadi 1.000 orang, 2.000 orang sampai 3.000 orang per hari.

“Kalau Anda jadi menteri, kantor mana saja ini secara teoritis bisa lumpuh,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×