kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada PPKM Darurat, Sri Mulyani turunkan target pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021


Senin, 05 Juli 2021 / 12:58 WIB
Ada PPKM Darurat, Sri Mulyani turunkan target pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/6/2021).


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Lonjakan kasus Covid-19 mengharuskan pemerintah untuk menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dari 3 Juli hingga 20 Juli 2021. Namun, pengetatan aktivitas masyarakat itu, berdampak domino terhadap pemulihan ekonomi.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memprediksi akibat PPKM Darurat, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020 tumbuh hanya di level 4% year on year (yoy). Prediksi ini lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelum diberlakukannya PPKM Darurat, yakni sebesar 6,5% yoy.

Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan ekonomi di level 4% yoy tersebut terjadi dengan skenario cukup moderat, yakni apabila Juli 2021 kasus Covid-19 sudah bisa dikendalikan. Kemudian, Agustus 2021 aktivitas masyarakat bisa berjalan normal.

Namun, jika pengendalian pandemi berlangsung lebih lama, sehingga aktivitas ekonomi masyarakat terus melandai, Menkeu memprediksi pertumbuhan ekonomi bisa turun di bawah 4% yoy. 

Baca Juga: Pemerintah berencana membebaskan denda administrasi bila kalah sengketa pajak

“Jadi ini tergantung dari periode berlangsungnya (PPKM Darurat), yang perlu kita waspadai, keketatan imunitas, melalui vaksinasi menjadi sangat penting, protokol kesehatan dari Covid masih perlu dikendalikan,” ujar Menkeu Sri Mulyani saat Konferensi Pers Hasil Sidang Rapat Paripurna, Senin (5/7).

Lebih lanjut, Menkeu mengatakan agar mendorong pelaksanaan valsinasi dan menciptakan herd immunity, pemerintah bakal getol mendorong perlaksanaan vaksinasi hingga 2 juta per hari. Kemudian, pada Oktober-November menjadi 3 juta per hari. 

Baca Juga: Menkeu menyiapkan anggaran Rp 3,6 triliun untuk penambahan pagu BPUM

Outlook vaksinasi tersebut bertujuan agar seluruh masyarakat di Indonesia bisa mendapatkan vaksin sebelum akhir tahun 2021. Dus, harapannya, ekonomi bisa kembali membaik dan berjalan normal seperti sebelum pandemi di tahun 2022.

“Harus kerjasama dari seluruh pihak harus dilakukan untuk target vaksinasi ini dilakukan pagi, siang, dan malam hari.

Kementerian/Lembaga, TNI, Polri, dinas, dan pemerintah daerah inilah yang menjadi syarat penting ketahanan masyarakat dari Covid, sehingga pemulihan ekonomi bisa dijaga dan dipertahankan momentumnya,” ujar Menkeu Sri Mulyani.

Di sisi lain, Menkeu juga menegaskan untuk tetap menjaga ekonomi masyarakat pemerintah menambah anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 selama PPKM Darurat diberlakukan antara lain tambahan untuk penanganan kesehatan, perlindungan sosial, serta stimulus UMKM dan korporasi.

Selanjutnya: Ini saham-saham yang banyak diburu asing siang ini di tengah penurunan IHSG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×