kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pelambatan belanja modal pemerintah, kenapa?


Senin, 21 November 2016 / 21:12 WIB
Ada pelambatan belanja modal pemerintah, kenapa?


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Pemerintah optimistis, kebijakan fiskal yang ekspansif dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun. Dengan serapan belanja pemerintah tersebut, pertumbuhan ekonomi kuartal keempat tahun ini diyakini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bisa berada di kisaran 5%-5,1% agar pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini bisa menembus angka 5%.

Namun demikian, penyerapan anggaran pemerintah sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi memasuki awal kuartal keempat tahun ini belum maksimal. Hal tersebut tampak pada realisasi belanja modal sebagai penyumbang komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi hingga akhir Oktober 2016, yang malah sedikit lebih rendah dibanding realisasi pada tahun lalu.

"Hingga 31 Oktober 2016 (realisasi belanja modal) mencapai Rp 98 triliun," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemkeu) Askolani kepada KONTAN, Senin (21/11).

Angka tersebut mecapai 47,7% dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016. Namun demikian, capaian tersebut turun tipis 1,12% dibanding realisasi pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 99,1 triliun.

Jika dihitung-hitung, realisasi belanja modal pemerintah selama Oktober tahun ini saja hanya mencapai Rp 15,4 triliun. Jauh berbeda dengan realisasi belanja modal pemerintah selama Oktober tahun lalu yang mencapai Rp Rp 22,2 triliun.

Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Ditjen Anggaran Kemkeu Kunta Nugraha mengatakan, hingga 15 November 2016 realisasi belanja modal telah melebihi angka Rp 100 triliun. Ia optimistis, realisasinya pada kuartal keempat tahun ini bisa melampaui realisasi periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar Rp 132,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×