kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ada Momen Nataru, Para Ekonom Prediksi Inflasi Desember 2022 Dikisaran 0,4%-0,5%


Kamis, 29 Desember 2022 / 17:50 WIB
Ada Momen Nataru, Para Ekonom Prediksi Inflasi Desember 2022 Dikisaran 0,4%-0,5%
ILUSTRASI. Inflasi bulan Desember 2022 diproyeksi naik


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi pada Desember 2022 diproyeksi meningkat walau tidak akan membuat inflasi sepanjang tahun 2022 mencapai level 6%. Sejumlah ekonom pun sepakat bahwa tekanan jelang musim libur akhir tahun tak akan menyebabkan inflasi melonjak.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan, inflasi pada akhir tahun 2022 akan berada di kisaran 5,34% hingga 5,45% year on year (YoY). Sementara secara bulanan, inflasi secara bulanan tercatat 0,4% hingga 0,5%.

Riefky bilang, inflasi pada akhir tahun ini dipicu oleh harga bahan bakar minyak (BBM) yang meningkat serta tekanan pada harga pangan seiring dengan pulihnya daya beli masyarakat.

"Untuk akhir tahun Nataru nampaknya akan ada dampak pada inflasi walaupun kenaikannya tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan bulan lalu," ujar Riefky kepada Kontan.co.id, Rabu (29/12).

Dirinya mengatakan, dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang cukup baik sepanjang tahun 2022, tantangan utama perekonomian Indonesia saat ini merupakan inflasi. Untuk itu, apabila tidak dikelola dengan baik, maka inflasi dapat memukul sisi penawaran dari peningkatan biaya produksi dan sisi permintaan dari tergerusnya daya beli masyarakat.

Baca Juga: BNI Sekuritas Perkirakan Inflasi Desember 2022 Capai 0,51%, Ini Pemicunya

Lebih lanjut, kegagalan dalam meyakinkan masyarakat bahwa inflasi akan dijaga stabilitas dan kenaikannya akan berdampak melonjaknya ekspektasi inflasi yang berujung pada peningkatan tabungan secara berlebihan dan penurunan konsumsi yang akan memukul pertumbuhan ekonomi ke depan.

"Menghadapi tantangan tersebut, dalam kapasitasnya, pemerintah pusat dan Bank Indonesia (BI) telah mengungkapkan komitmennya untuk menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi dalam negeri serta mendorong stabilitas di tengah tekanan inflasi dan gejolak perekonomian global," kata Riefky.

Sementara itu, Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual meramal, inflasi pada Desember 2022 akan berada pada kisaran 5,39% secara tahunan. Dia pun memprediksi, secara bulanan, inflasi Desember 2022 akan berada di angka 0,54%.

Sama dengan Riefky, David juga melihat ada faktor musiman seperti Natal dan Tahun Baru menjadi pemicu inflasi pada periode tersebut.

"Ada pengaruh musiman juga," kata David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×