Reporter: Hafid Fuad | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pembelian sembilan unit pesawat angkut militer jenis C-295 menghabiskan anggaran negara sebesar US$ 325 juta. Pembelian pesawat dari kantong Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu, bertujuan untuk memperkuat skuadron transportasi milik Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Pertahanan Brigjen. Hartind Asrin saat dihubungi hari ini (15/2). Ia mengatakan, pukul 10.00 WB tadi pagi, Menteri Pertahanan sudah teken kontrak pembelian pesawat jenis angkut itu dengan Airbus Military di Singapura. "Tadi pagi sudah resmi teken kontrak," ujar Hartind.
Ia juga mengatakan, skema pembelian tersebut menggunakan kredit ekspor yang harus dilunasi pada tahun 2014. Dana yang pembelian itu juga untuk kebutuhan suku cadang pendukung untuk kesembilan pesawat tersebut. "Kami memakai sistem kredit ekspor," terang Hartind.
Pesawat C-295 tersebut diharapkan datang dari pabriknya Spanyol akhir tahun ini. Selanjutnya pesawat datang pada semester pertama tahun 2014. Pengadaan pesawat tersebut juga memakai konsep joint corporation dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
Sesuai dengan kontraknya, Airbus Military akan melakukan transfer of technology (TOT) yang berarti 40% dari pengerjaannya akan dilakukan di dalam negeri. "Sebagian pengerjaan dan spare part akan dipasok dari dalam negeri," ungkap Hartind.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News