kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

8 Fakta Ilmiah Varian Omicron, Mengacu Satgas Covid-19


Kamis, 27 Januari 2022 / 23:05 WIB
8 Fakta Ilmiah Varian Omicron, Mengacu Satgas Covid-19


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Masyarakat perlu mengetahui karakteristik varian Omicron. Berikut ini 8 fakta ilmiah varian Omicron berdasarkan penjelasan Satgas Penanganan Covid-19

Penting buat masyarakat memahami Omicron. Sebab, kurang dari 2 bulan kemunculannya, penyebaran varian yang sangat menular itu sudah menjangkau seluruh negara di dunia. 

Omicorn kini lebih mendominasi kasus Covid-19 secara global dibandingkan dengan varian sebelumnya, yakni Alpha, Beta, dan Delta. 

"Mengetahui karakteristik Omicron menjadi penting agar kita senantiasa waspada dan berhati-hati dalam menyikapi kondisi pandemi Covid-19 terkini," kata juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, dikutip dari covid19.go.id, Kamis (27/1).

Menurut Wiku, ada 8 fakta ilmiah terkini terkait varian Omicron yang sudah dipublikasikan oleh para ahli:

Baca Juga: Omicron Punya 3 Subvarian: BA.1 Masih Dominan, BA.2 yang Paling Menular

Pertama, WHO menyatakan, varian Omicron menyebabkan kenaikan kasus yang lebih tinggi dibanding Delta karena lebih mudah menular. 

Penyebabnya, varian Omicron memiliki tingkat mutasi tinggi yang memengaruhi kemampuannya dalam menginfeksi tubuh. "Mencegah penularan sejak level individu adalah cara terbaik untuk mencegah lonjakan kasus," ujar Wiku.

Kedua, masa inkubasi atau munculnya gejala sejak pertama kali terpapar Omicron cenderung lebih cepat dari varian lain. 

Berdasarkan data awal seperti publikasi Brandal, L. T., dkk., 2021 dan rilis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), median masa inkubasi Omicron cenderung lebih singkat dibanding varian sebelumnya.

Ketiga, studi terbatas di Norwegia serta rilis technical briefing dari Inggris menyebutkan, gejala varian Omicron tidak spesifik namun disinyalir lebih ringan. Terutama, pada kelompok yang sudah memiliki kekebalan. 

WHO dan CDC merekomendasikan tindakan preventif sebagai upaya kunci. Sebab, pada kelompok rentan masih bisa menyebabkan gejala yang parah bahkan kematian.

Baca Juga: Gawat! Subvarian Omicron BA.2 Bisa 1,5 Kali Lebih Menular dari BA.1




TERBARU

[X]
×