Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dukungan vaksin pentavalen produk Indonesia untuk masyarakat Nigeria, yang dilepas oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kantor Bea dan Cukai Soekarno Hatta Minggu kemarin (28/05), dilaporkan telah tiba di Nigeria.
Sebanyak 730.000 dosis vaksin diterbangkan dari Jakarta dengan pesawat cargo Qatar Airways sukses mendarat di Nnamdi Azikiwe International Airport, Kota Abuja, pada Selasa 30 Mei pukul 08.00 waktu setempat, atau pukul 15.00 Waktu Indonesia Bagian Barat.
Saat ini, vaksin pentavalen dengan merk dagang Pentabio itu telah berada di Warehouse National Primary Health Care Development Agency (NPHCDA).
Direktur Utama LDKPI Tormarbulang Lumbantobing mengungkapkan bahwa pengiriman tahap kedua sejumlah 850.000 dosis vaksin akan dilaksanakan sekitar pertengahan Juni mendatang. Rencananya, seluruh vaksin akan didistribusikan ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas di berbagai wilayah, dan ditargetkan disuntikkan semua hingga Desember 2023 nanti.
“Seperti yang disampaikan oleh Ibu Menteri Luar Negeri kemarin, bahwa vaksin ini dapat membantu lebih dari 500 ribu bayi di Nigeria, untuk mendapatkan kekebalan dari lima jenis penyakit yang dapat dicegah dengan satu suntikan vaksin pentavalen. Hebatnya lagi, ini adalah produk buatan dalam negeri kita sendiri”, ungkap Dirut LDKPI dalam keterangan resminya, Rabu (31/5).
Baca Juga: Ekonom BCA Perkirakan Defisit APBN 2023 Hanya 2,5% dari PDB
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Tor Tobing itu menegaskan bahwa kerja sama pembangunan tentunya didasari oleh semangat solidaritas, persahabatan, dan hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
“Bagi Indonesia, pastinya kita ingin agar hibah sebagai tools diplomasi juga bisa mendorong kemajuan perekonomian nasional. Contohnya Bio Farma dan BUMN-BUMN lain, termasuk para pelaku usaha dalam negeri kita. Kita akan dorong dan jembatani, agar mereka punya akses dan perluasan pasar internasional, kita dorong ekspornya, kita buka peluang investasi dan peluang kemitraan, juga ada transfer teknologi di sana”, tegas Tor Tobing.
Dirinya mengatakan, kegiatan ini juga sejalan dengan amanat di Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang harus dilaksanakan.
Untuk diketahui, pengiriman ini merupakan tahap pertama dari total 1,5 juta dosis vaksin Pentavalen yang akan dipasok PT Bio Farma melalui pendanaan dari Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau yang dikenal juga dengan “Indonesian AID”.
Dukungan vaksin senilai Rp 30,3 Miliar ini diharapkan dapat membantu program vaksinasi bagi negara dengan populasi tertinggi dan penduduk terpadat di benua Afrika tersebut.
Vaksin pentavalen sendiri disebut-sebut sebagai vaksin masa depan. Vaksin ini dapat mencegah lima jenis penyakit sekaligus dalam satu suntikan, yaitu penyakit difteri, tetanus, pertussis, hepatitis B dan Haemophilus influenzae tipe B.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News