Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Ekspor non-migas yang tinggi dan berimbas pada surplus neraca non migas yang meningkat menjadi penyebab neraca dagang Oktober 2014 surplus US$ 23,2 juta. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan ada lima komponen ekspor non-migas yang naik.
Pertama, lemak dan minyak hewan nabati. Bila dibanding September 2014, eskspor lemak dan minyak hewan nabati pada Oktober 2014 naik cukup tinggi sebesar 29,73%. "Ini karena ada kenaikan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan palm kernel oil masing-masing sebesar 1,83% dan 3,43%," ujar Suryamin dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin (1/12).
Kedua, ekspor dan mesin peralatan listrik naik 1,6% dibanding bulan sebelumnya. Ketiga, mesin dan pesawat mekanik naik 20%.
Keempat, kendaraan dan bagian-bagiannya naik 1,6%. Kelima, perhiasan dan permata naik 21,8%. Alhasil, surplus neraca non-migas pada bulan Oktober 2014 mencapai US$ 1,13 miliar atau naik dari surplus bulan sebelumnya yang sebesar US$ 758,7 juta.
Dari Januari-Oktober 2014, neraca non-migas tercatat surplus sebesar US$ 9,08 miliar. Sementara itu, neraca non migas mencatat defisit hingga US$ 10,73 miliar pada Januari-Oktober 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News