kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

29 Program pembangunan akan dibiayai utang


Senin, 03 Agustus 2015 / 18:13 WIB
29 Program pembangunan akan dibiayai utang


Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah masih akan mengandalkan utang untuk membiayai program pembangunan yang akan mereka lakukan dalam waktu lima tahun ke depan. Berdasarkan Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menegah 2015-2019 yang dikeluarkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, setidaknya akan ada dua jenis program pembangunan yang akan didanai dengan utang luar negeri: infrastruktur dan non-infrastruktur.

Dua jenis program pembangunan tersebut terdiri dari 29 program. Total nilai pinjaman yang dibutuhkan sekitar US$ 39,876 miliar atau sekitar Rp 518,39 triliun (jika dihitung kurs Rp 13.000 per dollar AS)

Pada jenis program pertama, pembangunan infrastruktur, rencana pinjaman yang akan dihimpun untuk program ini akan mencapai US$ 35,286 miliar.

Berdasarkan buku rencana pinjaman tersebut, setidaknya, ada 16 program pembangunan infrastruktur yang akan didanai dengan utang luar negeri. Program tersebut antara lain; pembangunan jalan tol, pembangunan dan perbaikan jembatan, pembangunan dan perbaikan jalan, program pembangunan sarana air minum, dan program pembangunan bendungan serta waduk.

Untuk tol, berdasarkan daftar tersebut, tol yang akan dibangun dengan pinjaman luar negeri antara lain; ruas Cileunyi- Sumedang- Dawuan fase II, Balikpapan- Samarinda, Manado- Bitung dan Solo- Kertosono. Total nilai pinjaman yang rencananya akan dihimpun untuk proyek ini mencapai US$ 2,025 miliar.

Kedua, program pembangunan non-infrastruktur. Setidaknya, ada 13 program pembangunan non-infrastruktur yang rencananya akan didanai utang senilai US$ 4,59 miliar. Program tersebut antara lain; peningkatan kemampuan buruh dengan total rencana pinjaman US$ 0,0923 miliar dan program pemeliharaan kesehatan dasar dengan total rencana pinjaman mencapai US$ 0,15 miliar.

Wismana Adi Suryadibrata, Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional beberapa waktu lalu mengatakan, walaupun telah membuat rencana utang sebesar US$ 39,9 miliar, pemerintah tidak akan gegabah. Mereka menyatakan tidak akan menarik semua utang yang mereka rencanakan.

Mereka hanya akan menarik US$ 5 miliar per tahun. Agar target penarikan pinjaman tersebut tidak meleset, Wismana mengatakan, pemerintah akan mempersiapkan program yang akan didanai dengan pinjaman tersebut dengan matang.

"Itu bedanya, sekarang waktu susun RPJMN pemerintah sudah mendetailkan dengan itu pemerintah langsung menunjukkan proyek prioritas apa, setelah itu baru rencana itu disodorkan ke pihak yang meminjamkan," katanya beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×