kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

2009, Pemerintah Optimis Bisa Swasembada Beras


Senin, 13 Juli 2009 / 17:40 WIB
2009, Pemerintah Optimis Bisa Swasembada Beras


Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah optimis bisa mencapai swasembada beras, jagung dan gula pada 2009. Musim yang cukup bersahabat dan keberhasilan produksi diharapkan akan mampu meningkatkan produksi, sehingga kebutuhan dalam negeri atas tiga komoditas pertanian tersebut dapat terpenuhi.

Staf Ahli bidang Revitalisasi Pedesaan, Pertanian dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Deddy M Maskur Riady mengatakan, swasembada beras pada 2008 sebenarnya membuat pemerintah khawatir akan membuat akan membuat lengah para petani.

“Pencapaian tinggi itu, analisisnya karena program kita berhasil atau keberuntungan. Tapi kalau untuk beras, jagung, dan gula masih bisa swasembada di 2009. Tapi kalau kita juga mengejar yang kedelai itu yang agak susah,” kata Deddy di Jakarta.

Deddy menambahkan, di tahun-tahun mendatang seharusnya pemerintah lebih fokus pada peningkatan produksi yang non pangan seperti perkebunan . Menurutnya, produksi pertanian non pangan dari sisi ekonomi mempunyai efek yang lebih besar. “Kalau kita disibuknya pangan terus, maka tidak akan terlalu banyak perannya ke ekonomi. Jadi jangan lupa menyeimbangankan antara pangan dan yang mendorong ekonomi, seperti kakao dan karet,” katanya.

Ia mengatakan, saat ini anggaran yang diperuntukkan untuk tanaman pangan paling tinggi dibanding untuk alokasi lain. Untuk peningkatan produksi kakao bisa dilakukan dengan peningkatan pembibitan kakao. “Kita akan dorong pada RPJM 2009-2014 untuk lebih memperhatikan non pangan,” katanya. Menurutnya, komoditas non pangan seperti kakao dan karet masih mempunyai pasar yang besar sehingga pengembangannya bisa lebih bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×