Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah terus mengakselerasi penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Hingga akhir tahun 2025, sebanyak 12 PSN dengan total nilai investasi yang diperkirakan mencapai Rp 270 triliun ditargetkan rampung.
Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto mengungkapkan bahwa ke-12 proyek tersebut meliputi sektor vital seperti jalan tol, pelabuhan, kawasan industri, bendungan, dan sistem penyediaan air minum (SPAM). Sebagian besar proyek ini didukung oleh pendanaan dari pihak swasta.
"Secara keseluruhan, proyek dan program yang masuk dalam PSN berada dalam tahap pelaksanaan (on-going), namun terdapat 12 PSN yang ditargetkan selesai sampai akhir 2025," ujar Haryo kepada Kontan.co.id, Rabu (29/10/2025).
Baca Juga: KPK Sebut Proses Penyelidikan Kasus Kereta Cepat Whoosh Masih Berjalan
Haryo menjelaskan, fokus pemerintah pada PSN telah membuahkan hasil signifikan sejak awal program dicanangkan. Sejak tahun 2016 hingga Semester I-2025, total sebanyak 204 PSN telah diselesaikan dengan nilai investasi kumulatif mencapai Rp 2.097 triliun.
Adapun penetapan PSN terbaru diatur melalui Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) Nomor 16 Tahun 2025. Peraturan ini menetapkan total 226 proyek dan 24 program yang masuk dalam daftar PSN baru.
Dia menyebutkan, total nilai investasi dari keseluruhan PSN yang masuk daftar terbaru ini mencapai Rp 6.491 triliun. Haryo merinci, komposisi sumber pendanaannya menunjukkan keterlibatan swasta yang sangat dominan.
"Komposisi sumber pendanaan adalah APBN/APBD 10,4%, BUMN/BUMD 15,4% dan Swasta 74,2%," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Perubahan Kedelapan atas Permenko Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Proyek Strategis Nasional, menyebutkan beberapa PSN baru, di antaranya:
Tambahan Proyek Strategis Nasional
- Kawasan Industri Tekno Hijau Konasara (KITHK) di Provinsi Sulawesi Tenggara
- Kawasan Industri Hijau Futong Provinsi Riau
- Kawasan Industri Pulau Penebang Provinsi Kalimantan Barat
- Kawasan Industri Kumai Multi Energi Provinsi Kalimantan Tengah
- Kawasan Industri Alumina Toba Provinsi Kalimantan Barat
- Kawasan Industri Indo Mineral Mining Provinsi Sulawesi Tengah
- Kawasan Industri Sungai Tabuk Provinsi Kalimantan Tengah
- Kawasan Industri Rimau Provinsi Kalimantan Tengah
- Pembangunan dan Pengelolaan Estuary Dam di Teluk Bintan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Prov Kep Riau
- Pengembangan Lahan Sawah Rawa Pasang Surut Tanah Mineral dan Rawa Lebak Tanah Mineral Provinsi Sumatera Selatan
Tambahan Program Strategis Nasional
- Program Pengendalian Banjir, Penanganan Kemacetan, dan Peningkatan Kelayakhunian di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
- Program Makan Bergizi Gratis Nasional.
- Program Sekolah Rakyat Nasional.
- Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Nasional.
- Program Digitalisasi Pendidikan Nasional.
- Program Pengentasan Kemiskinan Nasional.
- Program Pengelolaan Sampah Terpadu
- Program Swasembada Pangan, Energi, dan Air Nasional Merauke, Mappi, Asmat, dan Boven Digoel di Papua Selatan
- Program Revitalisasi Tambak Pantura di Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, dan Kabupaten IndramayuProvinsi Jawa Barat.
- Program Pengembangan Budi Daya Udang Terintegrasi (Integrated Shrimp Farming) di Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Purbaya: Utang Indonesia Masih Aman!
Selanjutnya: 8 Tontonan Teka-Teki Netflix Penuh Misteri Menguji Logika
Menarik Dibaca: 8 Tontonan Teka-Teki Netflix Penuh Misteri Menguji Logika
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













