kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketimbang jadi timses Jokowi, Tjahjo pilih fokus jadi Mendagri


Minggu, 05 Agustus 2018 / 13:10 WIB
Ketimbang jadi timses Jokowi, Tjahjo pilih fokus jadi Mendagri
ILUSTRASI. Mendagri Tjahjo Kumolo


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri dalam negeri Tjahjo Kumolo kembali masuk dalam jajaran nama-nama yang dipertimbangkan menjadi Ketua Tim Sukses Joko Widodo untuk pemilihan Presiden 2019. Sebelumnya, PDIP memang mengajukan tiga nama sebagai ketua tim sukses. Mereka adalah Puan Maharani, Pramono Anung dan Tjahjo Kumolo.

Pada pilpres 2014 lalu, Tjahjo tercatat sebagai ketua tim sukses pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Menanggapi hal ini, Tjahjo mengatakan dirinya masih disibukkan oleh pekerjaannya sebagai Menteri Dalam Negeri. Menurutnya, ia harus fokus dalam membantu presiden hingga selesai masa jabatannya.

"Posisi saya saat ini sebagai Mendagri. Saya akan fokus membantu Bapak Presiden Jokowi sampai tugas saya selesai," katanya dalam rilis yang di terima Kontan.co.id, Ahad (5/8).

Dia menambahkan, dirinya kurang pantas untuk menjabat sebagai Ketua Tim Sukses Jokowi lantaran masih menjabat sebagai Mendagri. Sementara, dalam konteks pemilihan, Mendagri adalah wakil pemerintah yang harus berhubungan dengan penyelenggara dan peserta pemilihan.

"Sebagai Mendagri, kalau merangkap tim sukses kan nanti mau berhubungan dengan capres lain tidak enak. Saya kira masih banyak orang-orang yang lebih baik dari saya untuk jadi tim suksesnya Pak Jokowi," jelasnya.

Sebagai Mendagri, dirinya ingin mengawal dan memastikan pesta demokrasi yang digelar nanti berjalan sukses. Apalagi, pemilu serentak 2019 adalah yang pertama kali digelar.

"Tugas saya memastikan bahwa pileg dan pilpres ini berjalan dengan baik. Kami bersama-sama dengan KPU dan Panwaslu mengawal bahwa proses pileg dan pilpres ini tingkat partisipasi politik bertambah dengan baik," imbuhnya.

Dia berharap, pesta demokrasi pada tahun 2019, benar-benar menjadi pesta rakyat yang demokratis. Karena itu ia mengajak semua elemen yang terlibat dalam pemilu, bersatu melawan politik uang. Berkampanye tanpa ujaran kebencian, melainkan saling adu program dan konsep.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×