kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GP Ansor gembleng kader muda NU di ponpes asuhan Ma'ruf Amin


Rabu, 04 September 2019 / 22:20 WIB
GP Ansor gembleng kader muda NU di ponpes asuhan Ma'ruf Amin
ILUSTRASI. Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan pihaknya menggembleng kader muda Nahdlatul Ulama (NU) dari seluruh Indonesia di pondok pesantren asuhan KH Ma'ruf Amin, wakil presiden terpilih 2019-2024.

Gus Yaqut mengatakan, peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) VII yang merupakan jenjang tertinggi di Ansor itu dipilih melalui proses seleksi yang sangat ketat. Penentuan peserta ditetapkan tim instruktur dan jajaran pimpinan Ansor. "Lewat PKN ini kami merekrut kader-kader muda Ansor dan Nahdlatul Ulama (NU) dengan latar belakang dan spesifikasi tertentu di berbagai bidang," katanya dalam keterangan resminya.

Adapun PKN VII itu digelar di Pondok Pesantren An Nawawi, Tanara, Kabupaten Serang, Banten, asuhan KH Ma’ruf Amin. Gus Yaqut berharap, para peserta PKN dari seluruh Indonesia itu nantinya mampu menjawab kebutuhan organisasi dan bangsa ini di masa depan.

Dia mengatakan, PKN yang digelar pada 3-7 September 2019 tersebut diikuti 130 kader Ansor seluruh Indonesia. Acara rencananya dibuka langsung KH Ma’ruf Amin. Menurut Gus Yaqut, bangsa Indonesia di masa mendatang sangat membutuhkan sosok-sosok muda yang berjiwa tangguh dan mampu bertindak cermat dalam mengatasi persoalan yang kian kompleks. Pemimpin yang tangguh tidak sekadar mumpuni secara intelektual, tetapi juga matang dalam spiritual dan emosionalnya.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, dia mengatakan PP GP Ansor tak henti menggembleng kader-kader terbaiknya agar selalu siap menjadi pemimpin bangsa di masa depan.

Dia mengatakan terdapat tiga tantangan bangsa pada lima tahun mendatang, yakni munculnya generasi baru, digitalisasi segala aspek kehidupan dan tren intoleransi serta radikalisme."Selain harus siap menghadapi tantangan tersebut, GP Ansor juga harus tetap konsisten meneguhkan sikap sebagai pengawal eksistensi Islam 'ahlussunnah waljamaah an nahdliyah' dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.

GP Ansor, lanjut dia, juga dituntut mampu menganalisa dengan cermat berbagai tantangan tersebut dan merumuskan langkah yang taktis dan strategis guna menjawab kebutuhan zaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×