Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat nilai ekspor produk pertanian pada Triwulan I 2020 mencapai Rp 100,7 triliun atau tumbuh 14,35% dibandingkan nilai ekspor di periode yang sama tahun lalu.
Meski secara nilai meningkat, tetapi volume ekspor produk pertanian ini mengalami penurunan. Pasalnya, pada Januari-Maret 2020, volume ekspor sebesar 9 juta ton, sementara pada Januari-Maret 2019, volume ekspor sebesar 10 juta ton dengan nilai Rp 88 triliun.
Menurut Kepala Badan Karantina Kementan Ali Jamil, peningkatan tersebut didorongnya adanya kenaikan nilai produk-produk pertanian dari subsektor pertanian yakni subsektor perkebunan, tanaman pangan, hortikultura dan peternakan.
Baca Juga: Dapat stimulus dari pemerintah, ini permintaan petani
"Di subsektor hortikultura ada peningkatan nilai sebesar 30%, perkebunan sekitar 26%, di peternakan tumbuh 16% dan tanaman pangan meningkat 14%," ujar Ali, Kamis (30/4).
Dia juga menambahkan, di masa pandemi Covid-19, ekspor produk pertanian tetap berjalan. Bahkan pada 1 hingga 28 April 2020, Badan Karantina Kementan mencatat volume ekspor produk pertnian mencapai 1,4 juta ton dengan nilai Rp 25,7 triliun.
Hari ini pun Kementan mengekspor 166 komoditas produk pertanian di 9 pintu pelepasan ekspor, dimana ekspor tersebut ditujukan ke 43 negara. Total volume yang diekspor sebesar 28.000 ton dengan nilai ekspor Rp 753 miliar.
Baca Juga: Kemenkeu perluas penerima insentif, ini daftar pajak yang diringankan
9 pintu pelepasan ekspor tersebut adalah Lampung, Soekarno Hatta, Semarang, Belawan, Surabaya, Tanjung Priok, Denpasar, Balikpapan dan Makassar.
"Ini kan 9 pintu, kalau secara nasional, itu sekitar 94.000 ton volume eksepor kita dan nilainya sekitar Rp 1,1 triliun," kata Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News