kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren peningkatan rating kredit diprediksi berlanjut


Minggu, 11 Februari 2018 / 18:54 WIB
Tren peningkatan rating kredit diprediksi berlanjut
ILUSTRASI. Moodys Investors Service


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat diprediksi akan terus menyematkan peningkatan rating kredit Indonesia. Terakhir, Japan Rating Credit (JRC) Agency meningkatkan Sovereign Credit Rating (SCR) Indonesia dari BBB-/Outlook Positif menjadi BBB/Outlook Stabil pada 8 Februari 2018.

Sementara Desember lalu, Fitch juga tingkatkan rating Indonesia dari sebelumnya BBB-, menjadi BBB dengan outlook stabil. Lembaga rating lainnya yaitu Moody's, meski belum merilis rating resminya telah memberikan sinyal positif adanya peningkatan serupa.

Sekedar informasi, setahun lalu, tepatnya 8 Februari 2017, Moody's baru memperbaiki outlook SCR Indonesia dari stabil menjadi positif dan mengafirmasi rating Indonesia, yaitu Baa3. Rating tersebut sendiri belum berubah sejak 2012.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih optimistis tahun ini rating dari Moody's akan meningkat. Revisi outlook yang dilakukan Moody's tahun lalu disebutkan oleh Lana jadi salah satu tanda adanya perubahan rating.

"Nah biasanya, waktu mereview outlook itu sinyal, apakah mereka mau menaikan rating atau tidak, upgrade outlook biasanya dia akan upgrade rating dalam 6-12 bulan ke depan. Jadi kemungkinan Moody's akan menaikkan menjadi Baa2, sekarang kan Baa3 cukup besar sih. Itu adalah sinyal. Karena dia sudah memperbaiki oultook," kata Lana saat dihubungi KONTAN, Minggu (11/2).

Lana menambahkan, peningkatan peringkat oleh Moody's saat ini pun dinilai tepat, selain beberapa lembaga pemeringkat memberikan peningkatan rating, ekonomi nasional dinilai tahan terhadap guncangan baik dari luar maupun internal.

Khususnya di dalam negeri sendiri, situasi politik yang cenderung stabil dikatakan Lana bisa jadi nilai tambah.

"Lembaga rating tak perlu khawatir, kita sudah diuji oleh Pilkada dan Pilpres. Apalagi? Toh tetap stabil. Kita sendiri juga sebenarnya tak perlu ragu," sambung Lana.

Nada optimistis juga muncul dari kalangan pemerintah. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suhasil Nazara juga optimistis tren ini terus berlanjut.

Ia menyebutkan, reformasi dan sinergi kebijakan fiskal, juga moneter yang dilakukan pemerintah menjadi potensi utama faktor peningkatan rating yang diharapkan dari lembaga pemeringkat.

"Dengan reformasi berkelanjutan, dunia akan terus melihat potensi dan prospek Indonesia. Kita harapkan perbaikan rating akan terus berlanjut," katanya saat dihubungi KONTAN, Minggu (11/2).

Suhasil melanjutkan, pemerintah cukup intensif melakukan pertemuan dengan lembaga pemeringkat dalam rangka memaparkan pencapaian ekonomi nasional.

"Diskusi dengan rating agencies juga kita intensif lakukan, menjelaskan seluruh reformasi kita tersebut. Pemerintah akan terus konsisten dengan seluruh reformasi dan penjelasan tersebut sehingga bisa ditangkap oleh rating agencies," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×