kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sudah tahu kondisi jalan di jalur mudik?


Senin, 13 Agustus 2012 / 20:08 WIB
Sudah tahu kondisi jalan di jalur mudik?
ILUSTRASI. Promo Lotte Mart yang tertera berlaku tanggal 1-7 Juli 2021 diperpanjang hingga tanggal 14 Juli 2021 mendatang. Dok: Instagram Lotte Mart


Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum(PU) memastikan infrastruktur jalan nasional dan jembatan siap dan berfungsi optimal selama momen mudik tahun ini. Kesiapan infrastruktur untuk jalur mudik itu berada di kawasan Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, serta Sulawesi.

Djoko Kirmanto Menteri PU menuturkan, kegiatan persiapan jalur mudik meliputi pemeliharaan jalur, peningkatan kapasitas jalan serta pembangunan baru. “Kesiapan sudah mencapai angka 90%, ada beberapa titik yang menjadi perhatian lebih,” ujar Djoko di Jakarta, Senin (13/8).

Menurut Djoko, untuk jalur Pantai Utara(Pantura) Jawa sepanjang 1.182 kilometer (km) sebagai jalur utama dalam kondisi fungsional untuk hadapi arus mudik. Pantura menjadi jalan yang banyak dilewati pemudik hingga mencapai 48.000 kendaraan per harinya.

Untuk jalur lintas selatan Jawa Barat(Jabar), Kementerian PU telah menyiasati kemacetan di sekitar kawasan Nagrek dan Gentong dengan jalur baru. Progres konstruksi jalur Gentong baru mencapai 42,3% namun sudah siap secara fungsional.

Djoko mengatakan, jalur lingkar Gentong dibangun sepanjang 1,2 km dan jembatan sepanjang 35 meter. Langkah ini dilakukan Kementerian PU untuk mengatasi terjadinya kemacetan di kawasan Nagrek.

Direktur Jenderal(Dirjen) Bina Marga Kementerian PU, Djoko mengatakan, dalam tiga tahun terakhir jalur mudik terus mengalami perbaikan. “Jika dibandingkan total wilayah Indonesia, pertambahan jalannya terbilang kecil,” ujarnya.

Menurut Djoko, dibandingkan alternatif jalur transportasi lainnya, jalan raya nasional masih menjadi penyangga utama ekonomi masyarakat dengan kontribusi sebesar 98% dari aktivitas ekonomi. Seharusnya kata Djoko. beban jalur transportasi itu bisa dilakukan oleh kereta api, laut dan udara.

Pada tahun ini pemerintah menetapkan jalur nasional sepanjang 38.500 km. Jalur ini akan berfungsi menghubungkan aktivitas sosial dan perekonomian masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×