kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Populasi entrepreneur Indonesia hanya 1,6%


Jumat, 07 Oktober 2016 / 16:53 WIB
Populasi entrepreneur Indonesia hanya 1,6%


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga meyakini masyarakat Indonesia secara turun-temurun memiliki modal jiwa kewirausahaan yang diwariskan oleh nenek moyang. Oleh karena itu, tidak sulit untuk menumbuhka kembali jiwa kewirausahaan di kalangan masyarakat.

Namun untuk itu diperlukan keterlibatan banyak pihak, tidak semata pemerintah yang turun tangan. Pihaknya mengapresiasi sejumlah pihak yang memiliki komitmen kuat untuk bersama-sama dengan pemerintah menumbuhkan wirausaha baru di kalangan masyarakat. Sebab itu, pemerintah memberikan apresiasi kepada Himpunan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang telah membantu program pemerintah dalam mendorong terciptanya lebih banyak wirausaha baru untuk meningkatkan sektor perekonomian.

Menurutnya, sebuah langkah maju bagi sektor kewirausahaan ketika ada sekelompok masyarakat yang seiring mendukung program pemerintah mewujudkan wirausaha baru. "Saya percaya semangat kewirausahaan kita terbaik sedunia. Contoh kecil saja, saya lahir di sebuah kampung di Bali, dulu setiap akhir pekan masyarakat Lombok ke kampung saya untuk menjual kain batik dari berbagai daerah dengan cara digendong-gendong. Itu juga bukti semangat entrepreneur kita paling tinggi," ujarnya, Rabu (6/10).

Sayangnya, hingga kini pertumbuhan entrepreneur Indonesia masih sangat kecil, yakni hanya 1,6% dari populasi. Pemerintah menargetkan angka itu bisa didongkrak hingga 2%. "Bukan hanya pemerintah, hal ini menjadi tugas kita semua. Tugas para entrepreneur dan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk menjadi perintis dalam membangun perekonomian Indonesia," lanjutnya.

Menteri Puspayoga menambahkan, perkembangan sektor pariwisata juga ikut membantu peningkatan kewirausahaan. "Contoh saja, Bali sudah di teror bom hingga dua kali. Namun kewirausahaan dan ekonomi kreatifnya tetap tumbuh bagus. Ini bukan teori, tapi sebuah realita," imbuhnya.  Nah, sinergi dari program pemerintah untuk meningkatkan kewirausahaan yang berkualitas diperlukan agar Indonesia mampu bersaing dengan negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×