kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.567.000   7.000   0,45%
  • USD/IDR 15.703   0,00   0,00%
  • IDX 7.574   4,17   0,06%
  • KOMPAS100 1.170   -1,95   -0,17%
  • LQ45 921   -3,22   -0,35%
  • ISSI 231   0,26   0,11%
  • IDX30 474   -2,28   -0,48%
  • IDXHIDIV20 568   -1,28   -0,23%
  • IDX80 133   -0,19   -0,14%
  • IDXV30 141   0,91   0,65%
  • IDXQ30 158   -0,72   -0,45%

Pemerintah dorong pengentasan stunting


Jumat, 20 Desember 2019 / 18:56 WIB
Pemerintah dorong pengentasan stunting
ILUSTRASI. PENCEGAHAN STUNTING - Kader Posyandu mengukur tinggi badan balita dalam pemeriksaan rutin satu bulan sekali di Taman Posyandu Delima, RW 03 Kelurahan Madyopuro, Kota Malang, Kamis (19/12/2019). Setelah sukses mengoptimalisasikan Posyandu Balita untuk menu


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kementerian/Lembaga terkait berupaya menurunkan angka stunting menjadi 14 % di tahun 2024 mendatang.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, mengatakan, saat ini prevalensi stunting di Indonesia adalah 27,67 %. Angka ini berarti setiap 3 dari 10 balita di Indonesia mengalami stunting.

Baca Juga: Hipertensi jadi faktor utama stroke, lakukan hal ini untuk mencegahnya

Sebab itu pemerintah dalam 5 tahun ke depan berusaha menekan angka stunting. Beberapa upaya yang dilakukan diantaranya pemetaan target yang jelas, edukasi dan kerjasama antar kementerian atau lembaga.

Suharso mengatakan, pemerintah menargetkan angka prevalensi menurun menjadi 14 persen pada tahun 2024. Artinya, mesti ada penurunan angka prevalensi itu sebesar 2,7 persen/tahun.

"Kita pernah mengalami penurunan 1,8 % per tahun. Saya kira ini butuh effort yang harus kita lakukan," ucap Suharso dalam acara Scaling Up Nutrition Indonesia, Jumat (20/12).

Baca Juga: Askrindo dukung pengembangan SDM daerah tertinggal

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, Kirana Pritasari, mengatakan, perlu adanya aturan di tingkat daerah untuk menangani stunting. Selain itu, peran serta pemerintah pusat dan pemerintah daerah menentukan berhasil tidaknya tujuan penurunan angka stunting. "Dukungan semua pihak ini penting," ucap Kirana.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengatakan, permasalahan stunting ini berawal dari keluarga kurang mampu. Sebab itu, perlu adanya bantuan atau program agar stunting ini bisa teratasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×