kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemda diminta prioritaskan sektor transportasi dan Ojol untuk vaksinasi Covid-19


Jumat, 02 April 2021 / 22:30 WIB
Pemda diminta prioritaskan sektor transportasi dan Ojol untuk vaksinasi Covid-19


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku transportasi publik termasuk taksi dan ojek online (ojol) diharapkan menjadi salah satu prioritas program vaksinasi oleh Pemerintah Daerah (Pemda). Selain dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 juga dalam rangka percepatan penyelamatan ekonomi.

Pentingnya peran Pemda terhadap vaksinasi Covid-19 sesuai dengan amanah dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Tertuang juga dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendagri dan Menteri Keuangan nomor 119/2813/SJ dan nomor 117/KMK.07/2020 tentang Percepatan Penyesuaian APBD 2020 Dalam Rangka Penanganan Covid-19, Serta Pengamanan Daya Beli Masyarakat dan Perekonomian Nasional.

Dalam SKB disebutkan bahwa Pemda salah satunya harus terlibat dalam penanganan dampak ekonomi terutama menjaga agar dunia usaha daerah tetap hidup, antara lain melalui pemberdayaan UMKM serta koperasi dalam rangka memulihkan dan menstimulasi kegiatan perekonomian di daerah.

Menurut Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono, selain golongan lansia, masyarakat yang bekerja sebagai pedagang di pasar dan juga masyarakat transportasi mulai sopir angkot, ojol, dan lainnya harusnya prioritas.

Dia bilang, otoritas Pemda memiliki peran penting supaya vaksinasi bisa berjalan lancar. Tanpa Pemda, kemauan Pemerintah Pusat akan sulit terlaksana.

Oleh karena itu, Pemda harus menyusun lebih baik lagi skala prioritas program vaksinasi kepada masyarakat. Sebab masih terjadi salah sasaran dalam penentuan prioritas tersebut sehingga efektivitasnya belum tercapai.

”Mayoritas Pemda masih sangat lamban dalam pemberian vaksin. Selain itu vaksin juga banyak yang salah sasaran diberikan ke kolega pejabat daerah. Itu salah. Seharusnya diberikan ke orang-orang dari sektor yang rentan,” kata Pandu dalam press rilisnya, Kamis (1/4).

Baca Juga: Satgas Covid-19: Mematuhi protokol kesehatan dapat mencegah tertular varian E848K

Padahal kehadiran vaksin dan program vaksinasi memberikan kepastian bagi pelaku usaha, tak terkecuali bidang angkutan masal sehingga memberikan titik terang adanya perbaikan dalam aspek kehidupan termasuk dari sisi ekonomi. 

Di bidang transportasi, vaksinasi berperan signifikan karena akan meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan para pengguna transportasi publik termasuk transportasi berbasis online sehingga perekonomian bisa kembali menggeliat.

Sementara Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman, mengatakan para pelaku industri transportasi baik itu sopir angkot, taksi, maupun ojol sebaiknya masuk daftar prioritas vaksinasi. Sebab selain intensitas tinggi dalam berinteraksi juga menjadi salah satu motor penggerak ekonomi di daerahnya masing-masing.

“Mereka harus dijadikan target vaksinasi Ketika golongan lansia sudah semua diberikan vaksin,” ucapnya.

Pelaku sektor transportasi termasuk ojol, menurutnya, masuk daftar prioritas karena perannya terhadap perekonomian termasuk sektor UMKM. Tugasnya sebagai pembawa barang baku kebutuhan usaha para UMKM atau koperasi sampai dengan mengantarkan pesanan barang jadi kepada konsumen.

Sejak pandemi, sektor transportasi terutama ojol menjadi garda terdepan untuk lalu lintas ekonomi UMKM terutama produk kuliner, barang kesehatan, dan kebutuhan lainnya. Sebab mayoritas masyarakat memilih untuk beraktivitas di rumah. ”Jumlah vaksin di Indonesia masih sangat terbatas jadi harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” Pungkas Dicky.

Selanjutnya: Satgas Covid-19 mendorong Pemprov Bali bentuk satgas karantina khusus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×