kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Optimisme pebisnis Tanah Air kembali memudar


Senin, 02 Juli 2018 / 11:09 WIB
Optimisme pebisnis Tanah Air kembali memudar
ILUSTRASI. Proyek konstruksi PT Acset Indonusa Tbk


Reporter: Agung Hidayat, Eldo Christoffel Rafael, Febrina Ratna Iskana, Harry Muthahhari, Ika Puspitasari, Pratama Guitarra, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS), kenaikan suku bunga, perang dagang AS dan China masih menjadi perhatian para pengusaha memasuki kuartal III-2018. Belum lagi situasi politik Tanah Air kian memanas. Perang dukungan di media sosial bisa menjadi gambaran.

Akibat berbagai sentimen negatif itu, optimisme pengusaha terhadap bisnis di Tanah Air kembali menurun.  Ini tecermin dalam KONTAN CEO Confidence Index (KCCI) terbaru. Keyakinan terhadap daya beli masyarakat juga semakin menurun.

Indeks KCCI turun tipis dari 3,49 di kuartal II menjadi 3,45 di kuartal III. Meski begitu, indeks nampak optimisme dalam ekspansi bisnis. Skor ekspansi bisnis naik tipis dari 3,9 di kuartal II-2018 menjadi 3,95 di kuartal III tahun ini. 

Ekspansi bisnis rupanya tak lepas dari upaya para pebisnis bertahan. Direktur Utama PT Ancora Indonesia Resources Tbk Teddy Kusumah Somantri mengatakan, ekonomi masyarakat masih berat meski ada belanja di sektor infrastruktur.  "Dengan fokus infrastruktur, pertumbuhan ekonomi makro hanya akan berkisar 5%-5,2% tahun ini. Pebisnis harus tetap ekspansi bisnis agar bisa survive," tandas dia.

Daswar Marpaung, Direktur Keuangan PT Dyandra Media International Tbk menilai, daya beli masyarakat masih lemah dan semakin lemah jika nilai tukar rupiah terus merosot. "Apalagi suku bunga naik," ungkap dia

Direktur Utama PT Golden Eagle Energy Tbk Roza Permana Putra menerangkan, kondisi politik dalam satu dua tahun ini masih jadi tantangan bagi pengusaha. Adapun pertumbuhan ekonomi membutuhkan waktu agar bisa memberikan pengaruh positif ke masyarakat. Tapi, "Kami tetap optimistis dan terus mencoba meningkatkan kapasitas," ungkap dia.

Lianne Widjaja, Presiden Direktur PT Tigaraksa Satria Tbk mengatakan, kuartal II-2018 mulai terlihat perbaikan ekonomi makro, penjualan ritel mulai tumbuh. Diharapkan di semester II akan lebih meningkat lagi. "Pembangunan infrastruktur pemerintah diharapkan juga meningkatkan daya beli," kata dia.

Direktur Utama PT Barata Silmy Karim mengutarakan, naik-turun  ekonomi global  diikuti  peluang dan ancaman. "Yang perlu diwaspadai, gejolak nilai tukar dan harga minyak," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×