kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lembaga Eijkman akan serahkan kandidat vaksin merah putih ke Bio Farma Maret 2021


Selasa, 29 Desember 2020 / 10:30 WIB
Lembaga Eijkman akan serahkan kandidat vaksin merah putih ke Bio Farma Maret 2021


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan, saat ini pihaknya sedang dalam proses pembuatan vaksin merah putih.

Amin menuturkan, progres vaksin merah putih yang dikembangkan Eijkman telah mencapai sekitar 60% dari proses laboratoriumnya. Ia memperkirakan, pihaknya sudah bisa memberikan bibit vaksin ke Bio Farma pada Maret 2021. Selanjutnya, Bio Farma akan melakukan preklinik dan uji uji klinis fase satu, fase dua dan fase tiga.

“Vaksin yang dikembangkan Eijkman saat ini sudah masuk dalam proses isolasi proteinnya rekombinan yang kami kembangkan dan itu nanti rencananya akan diserahkan ke Biofarma pada bulan maret 2021,” kata Amin ketika dihubungi, Senin (28/12).

Senada, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro berharap, bibit vaksin dari Lembaga Eijkman bisa diserahkan ke Bio Farma pada triwulan pertama tahun 2021 untuk diujicoba pada manusia dengan uji preklinik dan uji klinis tahap satu, tahap dua, dan tahap tiga.

Baca Juga: Warning! Indonesia bakal alami ledakan kasus Covid-19 awal 2021

Ia menyebut, pengembangan vaksin bukan hanya terkait masalah kecepatan pengembangan bibit vaksin. Akan tetapi juga memperhatikan keamanan, kualitas dan memperhatikan kebutuhan masyarakat.

“Harapannya di triwulan terakhir tahun depan sudah bisa dipakai untuk vaksinasi covid-19 untuk dalam rangka kita mencapai herd immunity, kekebalan kelompok, kekebalan massal yang memang sangat dibutuhkan untuk bisa menangani covid-19 dengan baik,” kata Bambang.

Selain mengembangkan vaksin merah putih, pemerintah juga telah mendatangkan vaksin sinovac. Saat ini vaksin tersebut tengah dalam proses untuk mendapat izin edar dari Badan POM.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin akan diberikan secara gratis untuk masyarakat tanpa persyaratan apapun. Termasuk juga tanpa persyaratan keanggotaan dan keaktifan di BPJS Kesehatan.

“Vaksin gratis tanpa persyaratan apapun,” kata Nadia.

Saat ini, Kementerian Kesehatan dan lintas kementerian/lembaga tengah melakukan pendalaman dan penyesuaian skema dan mekanisme vaksinasi. Setelah dirampungkan, pemerintah akan mensosialisasikan segera kepada pemerintah daerah dan masyarakat.

Nadia menyebut, program vaksinasi covid-19 adalah prioritas pemerintah yang akan dilaksanakan secara bertahap setelah dikeluarkannya izin penggunaan dari Badan POM dan rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia serta seiring dengan ketersediaan vaksin.

“Kementerian Kesehatan akan memastikan kesiapan semua fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan sistem distribusi untuk pelaksanaan vaksinasi,” ujar dia.

Vaksinolog dan Spesialis Penyakit Dalam, Dirga Sakti Rambe melihat adanya dinamika di masyarakat yang sudah tidak sabar menunggu program vaksinasi. Ia meminta masyarakat tidak perlu ragu terkait keamanan vaksin dan efektivitasnya jika vaksin sudah mendapat izin dari Badan POM.

“Vaksin merupakan instrumen penting untuk mengendalikan pandemi, vaksinasi juga harus dilakukan bersamaan dengan 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) secara konsisten,” kata Dirga.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Distribusi vaksin corona bertahap dan diutamakan dari wilayah berisiko tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×