kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45871,42   -2,70   -0.31%
  • EMAS1.336.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lebih rendah dari Januari, ekonom Bank Permata prediksi inflasi Februari 0,16%


Minggu, 01 Maret 2020 / 15:47 WIB
Lebih rendah dari Januari, ekonom Bank Permata prediksi inflasi Februari 0,16%
ILUSTRASI. Suasana penjualan kebutuhan pokok di Pasar Senen, Jakarta.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Permata memperkirakan inflasi pada bulan Februari 2020 lebih rendah dari inflasi pada Januari 2020.

Menurut Ekonom Bank Permata Josua Pardede, inflasi pada Februari sebesar 0,16% mom atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,39% mom. Sementara inflasi tahunan diproyeksikan mencapai 2,86% yoy atau lebih tinggi dari 2,68% yoy di bulan sebelumnya.

Baca Juga: Selain suku bunga, BI juga longgarkan lagi kebijakan makroprudensial

"Turunnya inflasi pada bulan Februari disebabkan oleh perlambatan inflasi barang bergejolak dan kecenderungan turunnya harga dari barang yang diatur oleh pemerintah (administered prices)," kata Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (28/2).

Bila dirinci, kenaikan harga disumbang oleh beberapa harga komoditas pangan seperti bawang putih yang naik 44,12% mom, bawang merah yang naik 5,70% mom, dan cabai merah yang naik 5,14% mom.

Di sisi lain, beberapa barang komoditas pangan juga ada yang menahan laju inflasi, seperti cabai rawit yang diperkirakan mengalami penurunan harga sebesar 7,38% mom dan telur ayam yang turun 1,13% mom.

Dari administered prices, penahan laju inflasi berasal dari turunnya harga Pertamax sebesar Rp 200 pada awal bulan lalu. Harga Pertamax dijual Rp 9.000 per liter dari harga sebelumnya yang sebesar Rp 9.200 per liter.

Baca Juga: IMF: Virus corona menjadi risiko bagi pemulihan ekonomi global

"Ini seiring dengan melemahnya harga minyak dunia," terang Josua.

Lebih lanjut, Josua juga memprediksi bahwa inflasi inti cenderung bergerak stabil pada bulan lalu, yaitu di kisaran 2,88% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×