kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi: Islam tidak mengajarkan kekerasan


Senin, 14 Mei 2018 / 16:17 WIB
Jokowi: Islam tidak mengajarkan kekerasan
ILUSTRASI. Jokowi


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Jokowi Widodo mengatakan, islam tidak pernah mengajarkan kekerasan kepada umatnya. Hal itu ia katakan mengingat terjadinya ledakan bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur dua hari ini.

Bahkan saat menghadiri acara Halaqoh Nasional Hubbul Wathon dan Deklarasi Gerakan Nasional Muballigh Bela Negara (GN-MBN) di Asrama Haji Pondok Gede, Jokowi mengimbau kepada umat muslim untuk selalu ingat, Islam tidak pernah mengajarkan tentang kekerasan, apalagi teror meneror.

"Agama Islam tidak mengajarkan seperti itu, tidak mengajarkan kekerasan. Islam mengajarkan untuk lemah lembut, menghargai orang, dan selalu rendah hati, itu yang selalu diajarkan oleh nabi besar kita kepada kita umat Islam," ucap Presiden, Senin (14/5).

Ia juga menyampaikan, aksi terorisme itu merupakan aksi yang tidak bermartabat. Dalam kesemlatan yang sama, Presiden juga menceritakan, saat ia meninjau langsung salah satu tempat kejadian perkara (TKP) dan menengok korban bom di Surabaya yang sangat memprihatinkan.

"Saya kadang tidak habis berpikir, saya kemarin melihat langsung pelaku bom di tiga lokasi di Surabaya ada dua anak kecil perempuan 9 tahun dan 12 tahun diberi sabuk bom, diantar ayahnya kemudian turun di gandeng ibunya kemudian meledakkan bom di depan gereja," cerita Jokowi.

"Kemudian juga ada dua laki-laki masih berumur 18tahun dan15 tahun yang naik sepeda motor membawa bom dan meledakkan di gereja yang lain," lanjutnya.

Untuk itu ia meminta bersama-sama menyadarkan kepada masyarakat betapa yang namanya radikalisme terorisme menjadi musuh bersama. "Sekali lagi mari kita bersama-sama menjaga lingkungan kita masing-masing jangan sampai berpengaruh kepada radikalisme dan terorisme masuk ke wilayah kita," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×