kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Integrasi data Kemdagri dan Polri permudah identifikasi korban Sriwijaya SJ-182


Minggu, 17 Januari 2021 / 18:07 WIB
Integrasi data Kemdagri dan Polri permudah identifikasi korban Sriwijaya SJ-182
ILUSTRASI. Cockpit Voice Recorder (CVR) hasil pencarian saat operasi SAR pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan Rekapitulasi Data Teridentifikasi Ops DVI Sriwijaya SJ 182 sampai Sabtu (16/1), sudah ada 24 korban Sriwijaya Air yang teridentifikasi di RS Polri. Sebanyak 12 jenazah korban sudah dipulangkan dari RS Polri kepada pihak keluarga.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipili (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terus membantu mengurus semua dokumen yang dibutuhkan terkait korban Sriwijaya Air SJ-182.

Tim Verifikasi Data Jenazah (VDJ) Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri bekerja mendukung dan bersinergi dengan Tim DVI Polri mengidentifikasi korban Sriwijaya Air SJ-182.

Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh menuturkan, dari proses verifikasi 24 bagian tubuh korban SJ-182, sebanyak 13 korban teridentifikasi dengan sidik jari setelah dicocokkan dengan data biometrik dalam database kependudukan Dukcapil. Sisanya  teridentifikasi melalui test DNA yang dilakukan TIM DVI Polri.

Baca Juga: Optimalkan pencarian puing dan korban Sriwijaya Air, ini yang dilakukan tim SAR

"Dukcapil Kemdagri terus membantu penuh tim DVI  Polri dengan memberikan hak akses yang seluas luasnya agar identifikasi sidik jari korban bisa secara mudah dicocokkan dengan data sidik jari KTP-el korban yang ada di data centre dukcapil," jelas Zudan dalam siaran pers pada Minggu (17/1).

Zudan menambahkan, setiap penduduk yang sudah memiliki KTP-el, maka data 10 sidik jarinya sudah tersimpan di data center. Maka ketika ada body part atau bagian tubuh salah satu sidik jari saja, maka sudah bisa di identifikasi.

Dari proses tersebut, Zudan menjelaskan membuat lebih mudah dilakukan identifikasi karena sudah ada integrasi data Kemdagri dan Polri.

Adapun data biometrik Dukcapil sudah banyak digunakan untuk membantu Polri sebagai upaya penegakan hukum dan pencegahan kriminalitas termasuk pengungkapan jati diri korban bencana dan musibah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×