kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia masih komitmen jalankan Paris Agreement


Senin, 18 Desember 2017 / 23:10 WIB
Indonesia masih komitmen jalankan Paris Agreement


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia tegaskan komitmen untuk mensukseskan Paris Agreement pada One Planet Summit yang diselenggarakan pada hari Selasa (12/12) di Paris, Prancis. Pertemuan ini sekaligus juga bentuk mendorong diselesaikannya petunjuk (guidelines) mengenai implementasi Paris Agreement.

Dalam evaluasi 2ldua tahun komitmen Indonesia untuk memenuhi Paris Agreement, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyebut Indonesia telah mencapai Ratifikasi Paris Agreement pada 31 Oktober 2016 berupa UU Nomor 16 Tahun 2016.

Indonesia juga telah selesai melakukan Registrasi National Determined Contributions (NDC) pada 6 November 2016 untuk pengurangan emisi 29% (834 juta ton CO2) hingga tahun 2030 dengan pembiayaan sendiri dan 41% (1.081 juta ton CO2) dengan dukungan internasional.

"Serta ratifikasi konvensi internasional terkait lingkungan lainnya (misalnya Konvensi Minamata)," kata Jonan dalam keterangan tertulis pada Senin (18/12).

Jonan juga bilang Indonesia telah mencapai Showcase Kebijakan Indonesia terkait perubahan iklim, dengan meningkatkan pengembangan energi terbarukan, pengelolaan hutan dan lahan, serta program Iklim di lingkungan rural dan urban.

Showcase ini diharapkan dapat menarik perhatian dunia internasional untuk meningkatkan investasi dan kerja sama pada kegiatan-kegiatan terkait green and climate project.

"Jadi dari inti pertemuan ini adalah sudah 2 tahun ada komitmen di Paris Agreement, ini jangan jadi komitmen saja. Harus ada actionnya, dan Indonesia sudah banyak yang dilakukan," kata Jonan.

Pertama, Indonesia sudah melokalkan Paris Agreement menjadi kerangka kerja nasional dan sub-nasional, termasuk Regional Energy Plan (RUED) dan Regional GHG Action Plan (RAD-GRK) di masing-masing provinsi.

Dalam dua tahun, Indonesia berhasil mengurangi emisi CO2 dari sektor energi sebesar 46,31 juta ton, melampaui target 31 juta ton.

"Untuk energi baru dan terbarukan, tahun ini saja setidaknya ada penandatanganan 68 kerja sama di sektor EBT. Total kapasitasnya sekitar 1.189 MW. Ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia," kata Jonan.

Dalam rangkaian acara One Planet Summit, sehari sebelumnya (11/12) Menteri Jonan juga menyaksikan penandatanganan tiga buah Letter of Intent (LoI) pembangkit energi terbarukan antara PT PLN (Persero) dengan pengembang Prancis yang meliputi PLTB Tanah Laut 70 MW dan PLTS Bali-1 dan Bali-2 masing-masing berkapasitas 50 MWp.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×