kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Empat jurus menarik investor lebih banyak lagi


Kamis, 03 Agustus 2017 / 22:27 WIB
Empat jurus menarik investor lebih banyak lagi


Reporter: Cheppy A. Muchlis | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Perekonomian Edy Putra Irawady menyebutkan ada beberapa jurus untuk menggenjot realisasi investasi ke tanah air. Hal itu ia sampaikan Seminar Nasional Bank Indonesia - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) yang bertemakan "Mendorong Peran Industri Hulu pada Perekonomian Nasional" di Gedung Bank Indonesia pada Kamis (3/8).

Setidaknya ada empat cara untuk menarik minat investor lebih banyak lagi. “Ada pendampingan, percepatan pelaksanaan investasi, perizinan one stop service single submission, dan respon percepatan eksekusi,” paparnya.

Pertama, para investor akan mendapatkan pendampingan dalam masalah perizinan. Edy menjelaskan, pendampingan ini akan end-to-end hingga proses perizinan selesai. Menurutnya, selama ini banyak investor yang datang, tapi tidak mengerti alur perizinan yang acap kali berbelit.

"Kemenhub memiliki perizinan paling banyak. Ada 373 perizinan. Nantinya pendampingan akan ditemani dari kementerian yang berwenang, jika investasi dari PSDM, ya nanti akan ditemani hingga ke satgas di daerah," katanya.

Kedua, mempercepat pelaksanaan investasi. Percepatan ini dilakukan dengan memberikan investor index investment certificate bagi mereka yang lulus dalam syarat-syarat untuk investasi di Indonesia. Jika investor memiliki ini, maka ia bisa langsung memulai realisasi konstruksi bangunan tanpa memberikan perizinan dasar terlebih dahulu.

"Izin seperti IMB gitu tetap diminta, tapi mereka bisa membangun konstruksi sembari mengurus perizinan pula," terang Edy.

Ketiga, membuat one stop services single submission. Edy berharap ke depan investasi dapat didaftarkan dengan satu jalur online dan PTSP (pelayanan terpadu satu pintu).

Menurutnya hal ini efektif untuk pengurusan izin sehingga investor tak perlu mondar-mandir ke berbagai tempat hanya untuk mengurus perizinan.

"Dari online dia tahu kapan ia akan diukur dan hal lain. Saya menemukan untuk pengurusan listrik saja harus mengurus hingga 2 tahun. Jadi PTSP ini bisa efektif sekali."

Terakhir, respon percepatan eksekusi. Menurut Edy, ketiga hal tadi tak akan berjalan jika itu tidak segera mendapat respon cepat dari instansi terkait. Ia menekankan perlunya sinergisasi di antar lembaga sehingga eksekusi investasi dapat dilakukan.

"Keterpaduan dan kerja sama itu penting. Ini belum dihitung efektivitas pastinya bagaimana. Kita tidak akan tahu jika ide ini masih hanya berhenti di meja saya, jadi harus direspon cepat dari instansi terkait untuk ini semua,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×