kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Ekonom UI jabarkan dampak insiden Terusan Suez dan kebakaran di Kilang Balongan


Selasa, 30 Maret 2021 / 08:00 WIB
Ekonom UI jabarkan dampak insiden Terusan Suez dan kebakaran di Kilang Balongan


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky melihat, insiden terjepitnya kapal Ever Given-Evergreen yang membuat Terusan Suez tersumbat dan insiden kebakaran pada tanki T-301 di Kilang Balongan bisa memengaruhi kondisi impor Indonesia.

Riefky menjabarkan, terhambatnya arus lalu lintas pada terusan ini tentu akan memengaruhi distribusi perdagangan, termasuk minyak.

Meski hanya beberapa hari, Riefky tetap melihat adanya potensi peningkatan harga minyak akibat tersendatnya distribusi. Namun, sebagai catatan, bukan hanya insiden ini yang bisa meningkatkan harga minyak ke depan. Tetapi juga adanya peningkatan permintaan global dan terbatasnya supply minyak.

Kemudian, insiden terbakarnya kilang minyak Balongan diprediksi akan mengurangi persediaan minyak terutama ke Jawa yang merupakan pusat aktivitas Indonesia. Dengan berkurangnya persediaan minyak, ada potensi Indonesia bakal mengimpor minyak untuk memenuhi kebutuhan.

Nah, di tengah kondisi harga minyak yang naik dan ada potensi impor minyak di tengah persediaan yang terancam, maka ada risiko peningkatan nilai impor yang mengancam tekornya neraca perdagangan.

Baca Juga: Ini dampak insiden Terusan Suez dan kebakaran Kilang Balongan terhadap impor minyak

Kabar baiknya, Riefky bilang risiko ini bisa diminimalisir dengan langkah mitigasi dari pemerintah dan Pertamina. Ia optimistis, pemerintah pasti sudah menyiapkan langkah mitigasi untuk menutupi kehilangan minyak akibat insiden tersebut.

"Apakah akan dialihkan pada kilang lain? Apakah nanti kilang Balongan akan direparasi? Ini semua akan tergantung pada strategi pemerintah. Kalau tidak bisa secara cepat, maka mau gak mau kita harus impor," kata Riefky kepada Kontan.co.id, Senin (29/3).

Kemungkinan terburuk, kalau pemerintah tak sigap untuk mengatasi hal ini, dikhawatirkan kondisi aktivitas ekonomi dalam negeri bisa terkena imbasnya. Apalagi, sektor ekonomi yang membutuhkan bahan bakar untuk bergerak seperti perdagangan dan transportasi, bisa terjegal bila supply bahan bakar tak memadai.

Dampak pada ekonomi makro juga bisa dirasakan pada inflasi, terutama inflasi di kuartal II-2021. Ada risiko peningkatan inflasi tetapi bukan inflasi yang mencerminkan daya beli.

Risiko inflasi inilah yang disebut sebagai cost push inflation, atau inflasi yang memang karena harga yang meningkat di tengah persediaan yang terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×