Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Permata memprediksi Covid-19 akan menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2020 di zona negatif.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi, ekonomi kuartal II-2020 akan tumbuh negatif di kisaran 4,72% year on year (yoy). Ini turun cukup dalam dari pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 yang masih mencapai 2,97% yoy.
Kata Josua, kontraksi perekonomian dipengaruhi komponen pertumbuhan ekonomi domestik yang juga terkontraksi. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan terkontraksi di kisaran 4,79% yoy setelah sempat tumbuh positif 2,84% yoy di kuartal I-2020.
Baca Juga: Bayang-bayang resesi ekonomi menghantui Indonesia pada kuartal III 2020
"Beberapa data menunjukkan konsumsi rumah tangga menurun signifikan di sepanjang kuartal II-2020," kata Josua kepada Kontan.co.id, Senin (3/8).
Hal ini ditunjukkan dari laju pertumbuhan penjualan ritel pada periode April 2020 - Juni 2020 yang terkontraksi 14,4% yoy. Sementara Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pada kuartal II-2020 yang menunjukkan tren penurunan sekitar 33,7% yoy.
Selain itu, laju pertumbuhan nilai tukar petani pada kuartal II-2020 tercatat 0,15% yoy setelah pada kuartal I-2020 tumbuh 1,7% yoy. Pertumbuhan penjualan mobil juga terkontraksi 70,4% yoy dan impor barang konsumsi sepanjang kuartal kedua tahun ini kontraksi 11,9% yoy.
Baca Juga: Kadin proyeksikan PMI manufaktur Indonesia sulit tembus angka 50,0 di kuartal III
Investasi pada kuartal II-2020 juga diperkirakan akan tumbuh negatif di kisaran 5,34% yoy. Ini disebabkan oleh investasi bangunan dan non-bangunan yang cenderung tumbuh melambat.
Ini terlihat dari pertumbuhan penjualan semen yang diperkirakan terkontraksi 20,4% yoy pada kuartal II-2020. Kontraksi penjualan semen mengindikasikan investasi bangunan mengalami penurunan.