kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Atasi Kemacetan, Kemenhub Siapkan Sejumlah Armada


Jumat, 30 Juli 2010 / 17:52 WIB
Atasi Kemacetan, Kemenhub Siapkan Sejumlah Armada


Reporter: Irma Yani Nasution | Editor: Edy Can


BANDUNG. Pemerintah mengaku siap mengantisipasi lonjakan pemudik Lebaran tahun ini. Salah satu caranya adalah dengan menyiapkan sejumlah armada untuk mengangkut para pemudik.

Untuk tahun ini, Kementerian Perhubungan memprediksikan arus mudik akan terkonsentrasi di 12 provinsi dan tujuh lintasan penyeberangan. Karena itu, instansi ini telah mensiagakan sembilan daerah operasi angkutan kereta api, 52 pelabuhan laut dan 24 bandara termasuk 33 kapal laut. "Kami harapkan semua bisa siap pada saat Lebaran," kata Suroyo Alimoesa, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Jumat (30/7).

Dia berharap pada H-7 atau H-6 sudah terjadi mobilitas yang baik di seluruh armada angkutan. "Supaya tidak terjadi kepadatan pada H-2," lanjutnya.

Ia memprediksikan, angkutan jalan pada tahun ini akan naik 0,91% dari tahun 2009 yaitu 5,3 juta menjadi 5,32 juta, dan angkutan sungai dan penyebrangan naik kurang lebih 13% dari 3,2 juta menjadi 3,6 juta. Sedangkan, untuk angkutan kereta api juga melonjak dari 13,1 juta menjadi 13,182 juta, sedangkan angkutan laut 1,1 juta menjadi 1,2 juta, dan angkutan udara selalu mengambil rekor naik 15% dari 1,7 juta menjadi 1,9 juta. "Karena pemudik memilih ini karena paling cepat," tandasnya.

Suroyo mengatakan permasalahan yang masih ditemui ialah adanya 78 pasar tumpah di ruas jalan utama di Jawa Barat dan Jawa Tengah seperti Ciasem, Subang dan Indramayu. Karena itu, dia akan berkoordinasi dengan polisi dan pemerintah setempat untuk mengatur lalu lintas di pasar tumpah itu.

Namun, Suroyo mengatakan semua usaha itu butuh dukungan dari masyarakat agar perjalanan pulang kampung bisa lancar. "Sarananya sebenarnya tersedia cukup baik, tetapi yang jadi masalah adalah orang pergi dan pulang ngambil waktu, jam dan hari yang sama," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×