kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,29   1,65   0.18%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ADB setujui pinjaman pemerintah Indonesia sebesar Rp 6,53 triliun untuk beli vaksin


Rabu, 31 Maret 2021 / 19:51 WIB
ADB setujui pinjaman pemerintah Indonesia sebesar Rp 6,53 triliun untuk beli vaksin
ILUSTRASI. ADB setujui pinjiman pemerintah Indonesia sebesar Rp 6,53 triliun untuk beli vaksin


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pinjaman pemerintah Indonesia sebesar US$ 450 juta atau setara dengan Rp 6,53 triliun bila menggunakan kurs pada penutupan harga Rabu (31/3) yakni sebesar Rp 14.525 per dollar Amerika Serikat (AS).

Adapun pinjaman tersebut untuk membiayai pengadaan vaksin virus corona.

Pinjaman itu nantinya akan membantu PT Bio Farma mendapatkan dan menyalurkan vaksin virus corona. Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengatakan pemberian pembiayaan itu dapat mendanai pembelian vaksin mencapai 65 juta dosis vaksin.

Ia mengatakan pembiayaan vaksin kepada Indonesia masuk dalam program Responsive Covid-19 Vaccines for Recovery (Recover). “Pandemi Covid-19 sangat berdampak berat bagi masyarakat Indonesia, program Recover akan membantu pemerintah setempat untuk melindungi jiwa dan memulihkan mata pencaharian mereka,” kata Masatsugu dalam keterangan resminya, Rabu (31/3).

Baca Juga: Utang BUMN Melambung, eh, Kinerja Malah Buntung

Presiden ADB menyebutkan ada tiga kriteria yang salah satunya harus dipenuhi untuk memperoleh pembiayaan vaksin antara lain pengadaan vaksin harus melalui Covid-19 Vaccines Global Access Facility (Covax). 

Di sisi lain, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan total anggaran penanganan Covid-19 hingga vaksinasi di tahun ini sebesar Rp 130.03 triliun. 

Secara rinci dari total anggaran tersebut, terbagi menjadi tiga jenis program. Pertama, anggaran pengadaan dan program vaksin Covid-19 sebesar Rp 58,18 triliun. Kedua, anggaran testing dan tracing sebesar Rp 9,91 triliun. Ketiga, anggaran perawatan dan insentif tenaga kesehatan yakni Rp 61,94 triliun.

“Bisa dibayangkan? Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bekerja sangat keras melindungi rakyat dan perekonomian menghadapi Covid-19,” kata Menkeu dalam akun sosial medianya @smiindrawati, Rabu (31/3).

Selanjutnya: Valuasi Makin Murah, Ada Peluang Cuan Jangka Panjang di Saham Emiten Barang Konsumen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×