kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lembaga internasional sudah tangkap sinyal perbaikan ekonomi RI


Kamis, 12 April 2018 / 19:01 WIB
Lembaga internasional sudah tangkap sinyal perbaikan ekonomi RI
ILUSTRASI. Pemaparan ekonom Bank Dunia


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia (World Bank) dan Asian Development Bank (ADB) melihat bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,3% di tahun 2018 berkat dorongan investasi dan permintaan domestik yang meningkat.

Kepala Ekonom untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik Sudhir Shetty mengatakan, pertumbuhan 5,3% ini diprediksi akan tumbuh di kisaran yang sama di tahun 2019, dan sedikit naik menjadi 5,4% di tahun 2020.

“Indonesia dan Thailand akan tumbuh cepat karena dorongan investasi dan permintaan domestik. Sementara, Malaysia dan Vietnam akan lebih lambat,” kata dia saat memaparkan laporan WB East Asia and Pacific Economic Update di Kantor Bank Dunia, Jakarta Kamis (12/4).

Sementara itu, Kepala Perwakilan ADB untuk Indonesia Winfried Wicklein menggarisbawahi bahwa penguatan investasi telah meningkatkan mutu pertumbuhan, dengan pengeluaran modal yang lebih tinggi dari pemerintah membantu mengatasi kesenjangan infrastruktur.

Laju investasi diperkirakan akan terus meningkat, didorong oleh sentimen bisnis yang positif dari reformasi struktural, bersama dengan percepatan sejumlah proyek strategis nasional (PSN).

“Manajemen makroekonomi Indonesia yang kuat dan reformasi struktural telah mendorong momentum investasi,” ujarnya.

Bila dibedah lebih dalam, berdasarkan data BPS, konsumsi masih merupakan pendorong perekonomian yang dominan sebesar 56,13 % terhadap PDB 2017. Sementara, investasi sekitar 32,16%, ekspor 20,37%, belanja pemerintah 9,1%, lembaga nonprofit 1,18%, dan net impor 19,17%.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) melihat, ekonomi Indonesia sejauh ini sudah terlihat bahwa bisa tumbuh lebih cepat. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memperkirakan bahwa defisit transaksi berjalan pada kuartal I-2018 ini masih akan terkendali. BI memproyeksi pada kuartal I-2018 CAD (current account deficit) akan berada di 2% terhadap PDB.

"Kita lihat di kuartal pertama tahun 2018 terjadi peningkatan current account. Ini konsisten. Di kuartal pertama, itu CAD ada di kisaran 2% dari PDB," kata Agus.

Menurut Agus, peningkatan ini juga konsisten dengan impor yang meningkat selama tiga bulan terakhir. Oleh sebab itu, ia memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,11% di kuartal I 2018.

Angka ini, menurut Agus, masih konsisten dengan target 2018 yakni 5,1-5,5%. "Kami perkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh hingga 5,11% di kuartal I-2018," kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×