Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Indonesia terus menggenjot kerjasama pengembangan infrastruktur dengan Jepang. Pemerintah pun terus menjajaki peluang kerjasama dengan berbagai skema.
Menteri Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), Basuki Hadimuljono menyatakan sejauh ini Jepang telah menyatakan komitmennya untuk berinvestasi di Tanah Air untuk sejumlah proyek. Ia menyebut, Jepang sudah menyetujui untuk berinvestasi dalam proyek tersebut.
Berikut daftar tujuh mega proyek infrastruktur yang diincar Jepang:
Pertama, Basuki menyebut kerjasama pembangunan Pelabuhan Patimban dipastikan terus berjalan. Saat ini pemerintah melalui Kementerian Keuangan tengah menunggu jadwal negosiasi perjanjian pinjaman (loan agreement).
Kedua, proyek Kereta Api Jakarta-Surabaya menurut Basuki pemerintah Jepang meminta Indonesia untuk segera memutuskan hasil fisibility proyek itu.
Ketiga, Jepang berkomitmen berinvestasi pada Blok Masela. Menurut Basuki Jepang meminta pada November 2017 untuk bisa memulai.
Keempat, saat ini Indonesia tengah melakukan penjajakan untuk kerjasama Tol Trans Sumatera. Proyek jalan tol sebanyak 24 seksi ini Basuki bilang Jepang sudah menyatakan akan mendanai proyek senilai US$ 5 miliar ini.
Kelima, Jakarta Sewerage System Project dengan nilai investasi US$ 5,35 miliar.
Keenam, pembangunan Mass Rapid Transit fase kedua yang pembangunannya akan dimulai pada tahun 2018. Setelah itu dilanjut dengan pembangunan MRT rute east-west yang akan dibiayai melalui pinjaman dari Japan International Coorperation Agency (JICA).
Ketujuh, Basuki mengatakan Jepang melirik investasi prasarana dan sarana, air minum dan perumahan di pulau-pulau terluar. Pulau tersebut Basuki bilang diantaranya Pulau Morotai, Pulau Bitung, Pulau Natuna dan Pulau Saumlaki.
"Jadi tujuh rencana itu mereka (Jepang) sudah oke. Pembiayaannya ada yang berupa pinjaman dan investasi," kata Basuki, Selasa (5/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
