kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

YLKI curiga ada penimbunan masker, ini jawaban polisi


Jumat, 07 Februari 2020 / 20:58 WIB
YLKI curiga ada penimbunan masker, ini jawaban polisi
ILUSTRASI. Warga membeli masker di Pasar Pramuka, Jakarta, Selasa (28/1/2020).


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta kepolisian untuk menyelidiki dugaan adanya penimbunan stok masker oleh pihak tertentu yang menyebabkan harga masker saat ini mengalami kenaikan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pihaknya akan ikut membantu melakukan penyelidikan apabila memang ada indikasi tersebut.

"Kalau memang ada kemungkinan seperti itu, nanti kita tetap bantu lakukan penyelidikan," ujar Argo kepada Kontan.co.id, Jumat (7/2).

Baca Juga: Memasuki hari keenam observasi, Kemenkes: 238 WNI di Natuna dalam keadaan sehat

Menurut Argo, penyelidikan tersebut dimaksudkan untuk memastikan apakah harga masker yang melambung ini disebabkan oleh adanya penimbunan, atau karena memang ada penurunan tingkat produksi.

Namun untuk langkah selanjutnya, Argo sendiri tidak bisa banyak berkomentar. Ia hanya menekankan, untuk urusan teknis pihaknya akan membiarkan pihak penyelidik yang bekerja.

"Secara teknis biarkan penyelidik yang bekerja, nggak mungkin juga kalau kami sampaikan secara teknis," kata Argo.

Sebelumnya, YLKI memang meminta pihak Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Kepolisian untuk mengusut latar belakang dari melambungnya harga masker di pasaran.

Baca Juga: Langka, harga masker di Bekasi meroket jadi Rp 1,5 juta per boks

Hal tersebut dilakukan sejalan dengan banyaknya pengaduan dan pertanyaan yang diterima oleh YLKI dari masyarakat mengenai tingginya harga jual masker saat ini.

YLKI menduga tingginya harga masker disebabkan karena adanya distributor tertentu yang memang sengaja menimbun stok masker demi meraup banyak keuntungan. Dampaknya, harga masker di pasaran menjadi tinggi dan tidak terkendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×