kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Memasuki hari keenam observasi, Kemenkes: 238 WNI di Natuna dalam keadaan sehat


Jumat, 07 Februari 2020 / 16:47 WIB
Memasuki hari keenam observasi, Kemenkes: 238 WNI di Natuna dalam keadaan sehat
ILUSTRASI. Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China melakukan senam bersama prajurit TNI di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020). Menurut data Kementerian Kesehatan, sebany


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki hari keenam karantina di Natuna, Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid mengatakan, kondisi 238 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di tempat observasi dalam keadaan sehat.

"Kondisi kesehatan dipantau setiap hari, diperiksa suhunya setiap dua kali sehari. Aktivitas sehari-hari ibadah, olahraga, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan bagaimana untuk meningkatkan kesehatan dan imunitas mereka," ujar Vensya di Gedung Adhyatma Kemenkes, Jumat (7/2).

Baca Juga: Jalani observasi, KSP: WNI di Natuna dapat Rp 100.000 per orang untuk satu kali makan

Vensya juga mengatakan, tidak ada WNI yang terpantau memiliki suhu tubuh di atas 38° Celcius. Semua WNI terpantau memiliki suhu di bawah angka tersebut.

Selain melakukan pemantauan dan mengawal aktivitas rutin para WNI, pihak Kemenkes juga melakukan pemantauan dan pengendalian penyakit berbasis lingkungan di sekitar tempat karantina, seperti pengendalian vektor di lingkungan hanggar.

Tak hanya itu, Kemenkes pun melakukan pemeriksaan kimia dan bakteri di dalam makanan sebelum dibagikan kepada para WNI. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit baru dan memastikan semua makanan tetap bersih.

"Kebersihan air juga diperiksa, pengelolaan sampah juga dilakukan, limbah masker yang digunakan juga dikelola dengan baik," papar Vensya.

Baca Juga: Nintendo: Pengiriman konsol Switch akan tertunda karena wabah virus corona

Selain dari segi kesehatan fisik, WNI di Natuna juga diberikan pendampingan psikososial dan konseling untuk menjaga agar mereka tidak mengalami stres selama di tempat karantina.

Untuk skema pemulangan sendiri, pihak kementerian menyatakan saat ini belum ada pembicaraan lebih lanjut terkait hal tersebut. Saat ini, mereka lebih berfokus untuk memperhatikan layanan kesehatan penghuni agar dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×