kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Warning! Penyandang obesitas rentan terserang Covid-19


Rabu, 30 September 2020 / 09:33 WIB
Warning! Penyandang obesitas rentan terserang Covid-19
ILUSTRASI. Penyandang obesitas ternyata merupakan salah satu orang yang paling rentan terserang Covid-19. REUTERS/Lucy Nicholson


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyandang obesitas ternyata merupakan salah satu orang yang paling rentan terserang Covid-19. Hal ini terungkap dalam talkshow bertema "Obesitas dan Risiko Covid-19" di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) Graha BNPB Jakarta pada Selasa (29/9) sore.

Melansir situs resmi Satgas Penanganan Covid-19, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Jawa Barat Dr. dr. Gaga Irawan Nugraha mengatakan, data yang dihimpun di Amerika Serikat menunjukkan, lebih dari 42% kasus kematian di Kota New York ternyata mereka yang mengalami obesitas.

Mengapa demikian? 

Menurut Dr Gaga, penyandang obesitas memiliki lemak lebih besar pada permukaan sehingga reseptor menempel virus lebih luas. Dengan kondisi tersebut mereka yang mengalami obesitas lebih mudah kena Covid-19.

"Lemak tubuh mereka yang mengalami obesitas itu tersebar di mana-mana, jantung banyak lemak, juga perut. Sehingga ketika terinfeksi Covid-19 sulit bernafas akibatnya paru-paru lebih kecil karena jantung tertimbun lemak," ujar Dr. Gaga via aplikasi zoom. 

Baca Juga: Ini 7 tips pemulihan pasien Covid-19 status OTG ala Dokter Reisa

Dr. Gaga menjelaskan, untuk menghindari terpapar Covid-19 mereka yang mengalami obesitas harus mengubah gaya hidup dan pola makan sehat. Caranya, dengan menghindari gula dalam bentuk makanan, permen, cokelat, kecuali pada bumbu masakan. Makanan manis pun perlu dihindari. Selain itu, makanan yang terbuat dari tepung terigu, kanji, atau tepung beras juga sebaiknya dihindari.

Dr. Gaga menjelaskan cara diet sehat bagi obesitas adalah dengan menjaga pola makan teratur tiga kali sehari. Dengan makan teratur tiga kali kebutuhan nutrisi utamanya terjaga, lebih dari 80 persen zat gizi yang diperlukan tubuh sudah terpenuhi. Dengan demikian terhindar mengkonsumsi camilan.

Baca Juga: Jubir Satgas Covid-19: Tak ada yang kebal corona, termasuk yang rajin olahraga

"Stop semua camilan yang mengandung gula dan tepung. Makan buah-buahan yang berair banyak," ujarnya.

Wakil Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis PP Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Prof. Dr. Kerry Lestari Dandan menambahkan, penyandang obesitas disarankan untuk mengkonsumsi ramuan herbal sebagai pengganti camilan yang jauh lebih bermanfaat dibanding karbohidrat dan makanan olahan dari tepung. Misalnya saja teh hijau yang punya kandungan anti oksidan tinggi sehingga bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan mengendalikan obesitas. 

"Bisa juga dengan stevia yang bisa mencegah peningkatan berat badan. Minum stevia rutin di pagi hari itu bagus dan berasa ada lemak di saluran pembuangan kita," papar Prof. Kerry. 

Selanjutnya: Dokter Reisa: Pasien Covid-19 dengan gejala berat bisa sembuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×