kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Warga sebut Jokowi sebagai Kiai di Pesantren Magelang, Jokowi: Apa saya pantas?


Sabtu, 23 Maret 2019 / 14:21 WIB
Warga sebut Jokowi sebagai Kiai di Pesantren Magelang, Jokowi: Apa saya pantas?


Reporter: Abdul Basith | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -MAGELANG. Warga salah menyebut presiden Joko Widodo dengan panggilan kiai. Kejadian tersebut terjadi saat Jokowi bersilaturahmi dengan pondok pesantren Darussalam Timur, Magelang. Jokowi dipanggil kiai saat melakukan dialog. "Saya baru sekali ini dipanggil pak kiai, apa mungkin saya sudah pantes?" ujar Jokowi, Sabtu (23/3).

Kesalahan sebut itu dilakukan oleh warga bernama Sugiyati. Saat itu Sugiyati tengah dipanggil ke depan untuk menceritakan hasil bertani. Sugiyati yang merupakan petani sayuran menceritakan hasil penjualan yang berkisar Rp 100.000 hingga Rp 500.000 per hari. Hasil tersebut memberikan keuntungan Rp 20.000 hingga Rp 100.000 per hari.

Selain menceritakan mengenai pertanian, Sugiyati juga mengeluhkan kesulitan membiayai kuliah. Ia memiliki dua anak kembar yang hendak melanjutkan ke pendidikan tinggi.

Menanggapi hal tersebut, Jokowi menyampaikan akan mengeluarkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Ia bilang KIP kuliah dapat digunakan untuk membayar biaya kuliah. "KIP Kuliah bisa dipakai untuk biaya kuliah, baik akademi, universitas, atau perguruan tinggi lain," terang Jokowi.

Kunjungan silaturahmi tersebut merupakan salah satu rangkaian kunjungan kerja yang dilakukan oleh Jokowi di Magelang. Pada kunjungan tersebut Jokowi didampingi sejumlah menteri seperti Menteri Sekretaris Kabinte Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Yenny Wahid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×