kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wapres minta warga di zona merah Covid-19 tidak tarawih di masjid


Sabtu, 10 April 2021 / 19:21 WIB
Wapres minta warga di zona merah Covid-19 tidak tarawih di masjid
ILUSTRASI. Umat Islam melaksanakan shalat Tarawih di Masjid Agung Baitul Hakim, Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (23/4/2020).


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta warga yang masih berada di zona merah untuk tetap beribadah di rumah selama bulan Ramadan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari penularan virus corona di tempat-tempat umum.

"Daerah yang zona merah itu dianjurkan menggunakan rukhsah (keringanan) atau kemurahan-kemurahan yang diperbolehkan, yaitu tidak melakukan tarawih atau tadarus di tempat umum atau masjid, untuk menghindari penularan,” kata Ma'ruf dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/4).

Ma'ruf mengatakan, ibadah berjemaah di masjid pada bulan Ramadan seperti, shalat tarawih dan tadarus hukumnya adalah sunnah, sedangkan menjaga diri dari penularan penyakit atau bahaya adalah wajib. Oleh sebab itu, Ma'ruf meminta masyarakat muslim memprioritaskan upaya menekan penularan Covid-19 termasuk untuk tidak mudik Lebaran tahun ini.

"Itu peningkatan Covid-19 sampai 90% ketika mudik. Untuk itulah kenapa, menjaga itu, kemudian dilarang mudik. Saya kira kedudukannya itu sama saja, bahwa mudik atau silaturahim itu sunnah, tetapi ada bahaya, menjaga dari wabah ini yang adalah penyakit,” ujar dia.

Baca Juga: Otoritas Arab Saudi mengumumkan prosedur Ramadan di Masjid Agung Makkah

Lebih lanjut, Ma'ruf mengimbau agar bulan Ramadan dijadikan sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan berdoa agar diberikan perlindungan dari segala bencana yang tengah melanda Indonesia.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah resmi mengumumkan diperbolehkannya ibadah shalat tarawih berjemaah di luar rumah pada Ramadan 2021. Kebijakan ini disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam konferensi pers usai rapat terbatas di Istana Negara, Senin (5/4).

"Khusus untuk kegiatan ibadah selama Ramadan dan yakni tarawih pada dasarnya diperkenankan atau diperbolehkan," ujar Muhadjir. Meski demikian, pemerintah menyatakan ada sejumlah ketentuan yang harus dipatuhi apabila masyarakat akan melaksanakan shalat tarawih berjemaah di masjid.

Baca Juga: Masjid Istiqlal buka selama Ramadan dengan kapasitas 30%

Pertama, pelaksanaan shalat tarawih harus tetap dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Kedua, shalat tarawih boleh dilakukan berjemaah di luar rumah, tetapi dengan peserta atau jemaah yang hanya terbatas pada komunitasnya atau di lingkup komunitasnya.

Dengan begitu, jemaah dari luar lingkup komunitas diminta untuk tidak diperbolehkan mengikuti tarawih di komunitas itu. Ketiga, pemerintah meminta agar dalam melaksanakan shalat tarawih berjemaah ini diupayakan dibuat sesederhana mungkin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Wapres Minta Warga di Zona Merah Covid-19 Tidak Tarawih di Masjid.
Penulis: Haryanti Puspa Sari
Editor: Diamanty Meiliana

Baca Juga: Buka puasa bersama diizinkan, namun dibatasi 50% dari kapasitas ruangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×